Berita

Pengunjuk rasa anti-kudeta berkumpul di luar Hledan Center di Yangon, Myanmar, Minggu, 14 Februari 2021/Net

Dunia

Mya Thwate Thwate Khaing, Simbol Perlawanan Baru Anti-Kudeta Myanmar

JUMAT, 19 FEBRUARI 2021 | 16:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kematian Mya Thwate Thwate Khaing, seorang remaja asal Myanmar yang tewas dalam aksi unjuk rasa anti kudeta telah mengirimkan riak kesedihan ke seluruh negeri.

Semasa hidup, Mya Thwate Thwate Khaing bekerja di toko kelontong di Napyidaw, ibu kota Myanmar. Pemuda itu tewas beberapa hari setelah peluru mengenai kepalanya saat konfrontasi dengan polisi, yang mengubahnya menjadi simbol perlawanan nasional.

Kabar meninggalnya Mya Thwate Thwate Khaing dikonfirmasi langsunh pihak rumah sakit yang merawatnya. Mereka memastikan bahwa dia meninggal tidak lama sebelum tengah hari pada hari Jumat (19/2), 10 hari setelah dia ditembak.


"Kami patah hati dan tidak bisa banyak membicarakannya sekarang," kata saudara laki-lakinya kepada AFP, seraya menambahkan bahwa upacara pemakaman akan diadakan pada Minggu (21/2).

Insiden berawal ketika dia bergabung dalam unjuk rasa besar-besaran di Naypyidaw untuk menuntut pembebasan dan kembalinya pemimpin sipil yang digulingkan di negara itu, Aung San Suu Kyi.

Saat itu, aparat kepolisian membubarkan protes dengan peluru karet, tetapi Mya Thwate Thwate Khaing adalah satu dari dua orang yang terluka parah akibat peluru tajam.

Keluarganya sempat menandai ulang tahunnya yang ke-20 dua hari kemudian ketika dia terbaring tak sadarkan diri di ranjang perawatan intensif di rumah sakit.

Mya Thwate Thwate Khaing adalah kematian pertama yang dikonfirmasi dari gerakan anti-kudeta sejak militer merebut kekuasaan pada 1 Februari.

Kecaman atas kematian Mya Thwate Thwate Khaing tak hanya datang dari dalam negeri, tapi juga dunia internasional.

Salah satunya datang dari Pelapor Khusus PBB Tom Andrews.

"Mereka bisa menembak seorang wanita muda tetapi mereka tidak bisa mencuri harapan & ketetapan hati orang-orang yang bertekad," cuitnya di Twitter. 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya