Berita

Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)/Net

Politik

Debat PDIP-Demokrat, Pengamat: Megawati Kecewa Karena Dulu Dibohongi SBY

KAMIS, 18 FEBRUARI 2021 | 06:11 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Saling tuding antara kader Demokrat dan PDIP yang belakangan disuguhkan kepada publik dinilai tidak sehat dan karenanya patut disayangkan.

Baru-baru ini, mantan Sekjen Demokrat, Marzuki Alie menyebut Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri kecolongan dua kali atas manuver Susilo Bambang Yudhoyono maju di Pilpres 2009.

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto kemudian membalas dengan menyebut bahwa pernyataan Marzuki Alie tersebut mengonfirmasi adanya desain pencitraan yang dibangun SBY sebagai sosok yang dizolimi.


Menurut Direktur Survey & Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara, sejatinya hubungan Megawati dan para tokoh berlatar belakang militer cukup baik. Mulai dari kedekatannya dengan mantan Menhan Ryamizard Ryacudu hingga memilih Prabowo Subianto sebagai pasangannya di Pemilu 2009.

"Saat menjadi presiden, Megawati juga merasa nyaman dengan SBY yang berlatar belakang militer untuk masuk ke dalam kabinetnya. Meski banyak suara sumbang mengatakan ada dugaan SBY terlibat peristiwa 'kudatuli', Mega tetap menjadikan SBY sebagai Menkopolkam," kata Igor kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (18/2).

Namun, kata Igor, anggapan Mega berubah saat SBY memutuskan untuk maju sebagai calon presiden di 2004 silam dan menggaet Jusuf Kalla yang juga berstatus sebagai menteri Presiden Megawati.

Padahal saat menjadi presiden, kata Igor, Megawati pernah menanyakan kepada SBY soal kemungkinan maju sebagai Capres di 2004 dalam sebuah rapat kabinet.

"Mega sebenarnya tidak mempermasalahkan SBY maju karena tidak dilarang UU. Namun sebagai atasan, Megawati seperti kecewa karena merasa dibohongi dengan jawaban SBY sebagai bawahannya," lanjutnya.

"Ini mungkin yang dimaksud sebagai kecolongan seperti ungkapan SBY kepada Mazuki Alie. Ditambah munculnya persepsi publik waktu itu bahwa SBY sebagai pihak yang terzolimi, padahal Megawati merasa justru dialah yang dibohongi," tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya