Berita

Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti/Net

Politik

Ray Rangkuti: Ajakan Jokowi Agar Masyarakat Aktif Mengkritik Cuma Basa-basi

SELASA, 16 FEBRUARI 2021 | 09:43 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta ingin dikritik oleh masyarakat dinilai membingungkan. Pasalnya, di satu sisi minta dikritik disisi lain ada kriteria-kriteria tertentu yang dibuat pemerintah itu sendiri. 

"Wah kita jadi bingung ya melihatnya pemerintah ini sebenarnya tulus atau tidakkah mau dikritik. Kalau tulus perlihatkan dong dengan lapang dada dengan sikap terbuka," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Selasa (16/2).

Menurut Ray, saat ini masyarakat mempersoalkan kritik saja dianggap sebuah masalah apalagi perwujudan dari kritik itu sendiri. Sehingga yang terjadi justru ketika kritik sudah dilakukan maka akan dilaporkan ke aparat.

Selain itu, ketika kritik disampaikan lalu diklasifikasi sebagai provokasi.

"Ini seperti pemerintah tidak berniat tulus," sesalnya.

"Maka ungkapan terhadap pernyataan Pak JK dianggap sebagai provokasi, saya kira makin menguatkan apa yang saya asumsikan sejak dari awal. Bahwa pernyataan Pak Jokowi yang meminta masyarakat secara aktif melakukan kritik itu hanya pernyataan basa-basi," demikian Ray Rangkuti.

Tenaga ahli Kepala Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan sebelumnya menilai mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) terkesan ingin memprovokasi keadaan setelah melontarkan pertanyaan terkait kebebasan berpendapat berujung penangkapan.

"Jadi sangat ironis sekali saya katakan, jika Pak Jusuf Kalla menyampaikan itu, dan disampaikannya dalam forum suatu partai, sepertinya dia ingin memanas-manasi atau memprovokasi keadaan untuk bisa memberikan arah kepada partai tersebut," kata Ade dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/2) lalu. 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya