Berita

Gambar tangkap layar unggahan infografis Utang Luar Negeri (ULN) di Twitter Fraksi PKS/Repro

Politik

Utang Luar Negeri RI Nyaris Meroket Ke Angka Rp 6.000 Triliun, Fraksi PKS: Sudah Bahaya!

SENIN, 15 FEBRUARI 2021 | 21:12 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada kuartal IV tahun 2020 yang nyaris tembus ke angka Rp 6.000 triliun membuat DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) geram.

Dalam catatan Bank Indonesia, ULN Indonesia di kuartal IV 2020 sudah mencapai 417,5 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 5.817,02 triliun (Kurs Rp 13.933).

Angka tersebut melonjak sebanyak 3,5 persen secara tahunan dari kuartal IV 2019 yang senilai 404,3 miliar dolar Amerika Serikat.

Dalam akun Twitternya, @FPKSDPRRI, partai yang dipimpin Ahmad Syaikhu ini memperingatkan pemerintah bahwa kapasitas utang Indonesia sudah makin bertumpuk.

"PKS ingatkan utang Indonesia sudah level membahayakan. Total bunga yang harus dibayarkan Indonesia mencapai Rp 167 triliun pada 2019," cuit akun fraksi PKS, Senin (15/2).

Dalam postingan yang sama, fraksi PKS turut mengunggah sebuah infografis terkait nilai utang Indonesia yang terus naik sejak 2018 silam.

Dalam infografis tersebut dituliskan, "Menurut International Debts Statistics yang dirilis World Bank (2021), Indonesia masuk ke dalam 10 negara berpenghasilan menengah rendah dengan utang terbesar di dunia".

Kemudian dicatat dalam infografis itu, total ULN Indonesia pada tahun 2018 sudah sebesar Rp 5.496 triliun. Kemudian pada tahun 2019 naik 1,6 persen menjadi Rp 5.589 triliun.

Selain itu, fraksi PKS dalam infografisnya mencatat total utang jangka pendek pada 2019 sebesar Rp 612 triliun, dan total bunga yang harus dibayarkan Rp 167 triliun pada tahun yang sama.

Sementara, di dalam infografis ini fraksi PKS juga menyajikan sebuah gambar ilustrasi seorang lelaki yang mengangkat batu besar bertuliskan "Utang Indonesia" di punggungnya.

Untuk rincian utang yang sudah tercatat di akhir tahun 2020 kemarin, Bank Indonesia menyebut peningakatan utang berasal dari utang pemerintah dan bank sentral yang mencapai 209,2 miliar dolar Amerika Serikat dan utang swasta termasuk BUMN sebesar 208,3 miliar dolar Amerika Serikat.

Bank Indonesia mengatakan, penarikan utang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), khusunya untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya