Berita

Kabid Humas Polda Metro Jaya (tengah) saat ungkap kasus aborsi ilegal yang dilakukan perempuan lulusan SMA/RMOLJakarta

Presisi

Belajar Otodidak, Polisi Tangkap Pelaku Aborsi Ilegal Di Bekasi

KAMIS, 11 FEBRUARI 2021 | 00:24 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) berhasil mengungkap praktik aborsi ilegal di sebuah rumah di kawasan Bekasi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menjelaskan, tim penyidik dari Direktorat Kriminal Khusus mengamankan sepasang suami istri (pasutri) dan satu pengguna jasa aborsi.

"Tersangka kita amankan, yang pertama saudari IR perannya dia melakukan tindakan aborsi. Kemudian suaminya, si ST ini yang bagian pemasaran mencari pasien-pasien untuk dilakukan aborsi, dan satu perempuan, RS ini ibu janin yang diaborsi," katanya dalam jumpa pers, Rabu (10/2).


IR tersangka aborsi rumahan yang ditangkap oleh polisi di Pedurenan, Mustika Jaya, Bekasi, Jawa Barat rupanya tak pernah sekolah kedokteran.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menyebutkan, IR hanya lulusan SMA.

"Jadi dia belajar secara otodidak, dan tidak pernah belajar secara formal tentang hal tersebut (aborsi),” kata Yusri seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJakarta, Rabu (10/2).

Yusri menjelaskan, latar belakang IR membuka praktik aborsi karena pernah bekerja sebagai asisten rumah tangga klinik aborsi di Kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada tahun 2000 silam.

Dari pengalaman bekerja sebagai petugas kebersihan itulah kemudian IR mempelajari ilmu aborsi.

"Katanya, dia bekerja selama empat tahun sebagai tenaga kebersihan, dan di sana dia belajar mengaborsi," ucap Yusri.

Kata Yusri, dalam paraktiknya, IR membatasi pasien yang hendak melakukan aborsi. IR hanya melakukan aborsi bagi usia janin di bawah usia delapan minggu, sejauh ini sudah ada lima pasien yang dilayani oleh IR.

Selain IR, polisi mengamankan ST suami IR yang memasarkan klinik aborsi rumahan dan RS yang merupakan pasien yang menggunakan jasa IR.

Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 194, jo Pasal 75 ayat 2 UU 36 /2009 tentang kesehatan dan atau Pasal 77, jo Pasal 45 UU nomor 35/2014 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman diatas lima tahun.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya