Berita

Ketua Komite IV DPD RI Sukiryanto/Ist

Politik

Rapat Bersama Menteri, DPD RI Tekankan Pentingnya Pembaruan DTKS Tahun 2021

RABU, 10 FEBRUARI 2021 | 13:33 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Komite IV dan Komite III DPD RI melaksanakan Rapat Kerja Gabungan (Ragab) secara virtual dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapenas), Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial dan Badan Pusat Statistik (BPS).

Ragab tersebut membahas tentang sinkronisasi pembaruan data terpadu kesejahterasn sosial (DTKS) sebagai basis data penerima pantuan sosial pada tahun 2021.

Wakil Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin menyatakan bahwa penggunaan data sebagai dasar kebijakan harus semakin ditingkatkan.

Pasalnya, pengelolaan data sangat diperlukan untuk memilih dan memilah informasi yang relevan sebagai dasar penyusunan kebijakan dengan berbasis data.

"Dengan melihat besaran anggaran bansos untuk tahun 2021 serta jenis bansos yang diprogramkan oleh pemerintah, maka keakuratan data penerima menjadi hal yang sangat penting,” kata Sultan Bachtiar, Selasa (9/2).

Sementara itu, Ketua Komite IV DPD RI Sukiryanto menyatakan bahwa datu data Indonesia memastikan seluruh data yang telah dikumpulkan baik melalui kementerian atau lembaga, bisa digunakan oleh berbagai pemangku kepentingan pembangunan terkait.

Oleh karena itu, diperlukan sinergitas kementerian/lembaga agar dapat mewujudkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Serta mudah untuk diakses dan dibagipakaikan antar Instansi Pusat dan Instansi Daerah,” ujar senator dari Provinsi Kalimantan Barat tersebut.

Senada, Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni menegaskan bahwa perlu dilakukannya pembenahan sistem dan mekanisme penyaluran bansos untuk menelaah kembali efektifitasnya. Kemudian, melakukan re-identifikasi sasaran penerima manfaat bansos dengan berbagai karakteristik kerentanan dan kondisi sosio-ekonominya.

"Serta memetakan sistem informasi perlindungan sosial di berbagai Kementerian/Lembaga sekaligus melihat alur dan manajemen sumber daya di dalamnya agar integrasi basis data tersebut berjalan dengan baik,” katanya.

Sementara itu, Menteri Bapenas Suharso Monoarfa menyebutkan bahwa pemutakhiran data penduduk miskin per Oktober 2020 belum optimal. Pemutakhiran data kemiskinan juga belum dilakukan menyeluruh dan secara bersamaan karena keterbatasan kemampuan dan penganggaran.

"Terdapat 148 daerah telah memperbaiki data di atas 50 persen. Sementara daerah lainnya kurang aktif memutakhirkan data sehingga mengalami stagnasi atau kenaikkan jumlah penduduk miskin,” kata Suharso.

Menteri Sosial Tri Rismaharini menambahkan, strategi peningkatan kualitas DTKS tahun 2021 yang terdiri atas enam strategi, yaitu review parameter kemiskinan, pelibatan perguruan tinggi untuk quality assurance data, kolaborasi dan integrasi DTKS dengan data K/L lain, peran utama pemda untuk lakukan updating data secara periodik, pengelolaan data yang andal, dan monitoring dan perbaikan data.

“Adapun hasil pemutakhiran data program per Januari 2021 dalam program bansos tunai jumlah kabupaten/kota aktif sebanyak 347 kab/kota, jumlah data perbaikan 466.463 KPM, jumlah data penghapusan 26.726 KPM, dan jumlah data usulan sebanyak 357.260 KPM," terang Risma.

"Sementara pada Program Sembako, jumlah kabupaten/kota aktif sebanyak 256 kab/kota, jumlah data perbaikan 556.531 KPM, jumlah data penghapusan 43.898 KPM, serta jumlah data usulan 29.450 KPM,” sambungnya.

Dalam rapat tersebut akhirnya disimpulkan bahwa Komite III dan Komite IV DPD RI mendukung pemerintah untuk melaksanakan kolaborasi dan koordinasi yang dilakukan oleh kementerian/lembaga serta pemerintah daerah terkait pembaharuan DTKS menuju satu data Indonesia.

Selanjutnya, mendukung agar pemerintah meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah dan pendamping pembangunan dalam pemutakhiran data.

"Kami juga mendukung optimalisasi peran BPS dan pelibatan berbagai elemen, termasuk Perguruan Tinggi di dalam Strategi Peningkatan Kualitas DTKS tahun 2021, khususnya dalam pengembangan proses bisnis quality assurance serta mendukung koordinasi dan evaluasi pelaksanaan penyaluran bansos dengan Himbara dan PT. Pos Indonesia serta layanan pengaduan,” kata Ketua Komite IV Sukiryanto menambahkan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya