Berita

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko/Net

Politik

Moeldoko: Kenapa Untuk Ngopi Saja Harus Pakai Lapor

MINGGU, 07 FEBRUARI 2021 | 09:12 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengunggah dua foto dirinya sedang mengangkat secangkir kopi di akun Instagram pribadi pada Sabtu (6/1).

Unggahan pertama berisi foto Moeldoko sedang mengangkat secangkir kopi dan ada tulisan “Aku Ngopi-ngopi, Kenapa Ada Yang Grogi”.

Sementara dalam keterangan unggahan tersebut, Moeldoko bercerita tentang sekumpulan laki-laki yang sedang menikmati kopi. Di mana perbincangan antar lelakio itu bisa melebar dari soal joke ringan, pekerjaan, sosial, seni, olahraga, bahkan politik.


“Setelah habis secangkir, kita bisa kembali ke pekerjaan masing-masing dimana semua sepakat "no hard feeling”,” ujanya.

Moeldoko kemudian mengatakan bahwa ngopi-ngopi bisa dijadikan sarana untuk membuka wawasan. Atas alasan itu, dia mempertanyakan sikap sejumlah pihak yang meributkan masalah izin saat ada yang sedang ngopi.  

“Kenapa untuk ngopi saja, harus pakai lapor atau minta ijin. Toh menurut sebuah artikel di @natgeoindonesia “Minum Kopi Bermanfaat Bagi Pendengaran” a.k.a bisa mencegah gangguan pendengaran,” sambungnya.

Dalam unggahan kedua, Moeldoko memposting foto yang hampir sama. Hanya sudut badannya yang agak berbeda. Wajahnya menghadap ke depan lurus dengan senyum tipis dan cangkir kopi terangkat.

“Aku Nambah Kopi, Ada yang Semakin Grogi,” bunyi tulisan yang ada di gambar Moeldoko tersebut.

Sementara dalam keterangannya, Moeldoko mengurai bahwa tidak elok jika seseorang langsung beranjak pergi usai secangkir kopi yang diminum habis.

“Apalagi jika ada kawan yang baru bergabung, baiknya tambah secangkir lagi,” ujarnya.

Sedangkan pihak-pihak yang melarang minum kopi, kata mantan panglima TNI itu, adalah orang-orang yang benar-benar butuh kopi.

“Kalau kamu dengar ada yang melarang, agaknya kamu benar-benar butuh kopi. Konon kata ahli “kopi bisa mencegah gangguan pendengaran”,” tutupnya.

Nama Moeldoko akhir-akhir ini kerap dikaitkan dengan Partai Demokrat. Moeldoko disebut sebagai pihak eksternal yang tengah berusaha mengambil alih secara paksa Partai Demokrat dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dia dikabarkan sempat “ngopi-ngopi” dengan kader dan eks kader Demokrat di sejumlah hotel untuk membicarakan upaya kudeta tersebut.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya