Berita

Pandji Pragiwaksono/Net

Politik

PP Muhammadiyah: Mundur Dalam Berfikir, Pandji Perlu Tambah Asupan Bacaan

KAMIS, 21 JANUARI 2021 | 20:05 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyataan kontroversial komika Pandji Pragiwaksono yang menyebut ormas Islam Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) terlalu elitis dan membuat masyarakat lebih banyak simpati terhadap Front Pembela Islam (FPI) adalah sebuah kemunduran berfikir.  

Pasalnya, ormas Islam Muhammadiyah dan NU lahir sebelum Republik Indonesia lahir. Bahkan, Muhammadiyah yang berdiri 1912 dan NU 1926 merupakan cikal bakal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Demikian disampaikan Sekretaris Lembaga Dakwah Khusus PP Muhammadiyah Faozan Amar dalam keterangannya yang diterima redaksi, Kamis (21/1).

"Jangan bandingkan apalagi menyamakan organisasi pendiri bangsa dengan organisasi yang telah dibubarkan pemerintah karena tidak taat pada undang-undang. Itu namanya kemunduran berfikir," ujar Faozan Amar.

"Sebagai publik figur, Pandji harus menambah asupan bacaan," imbuhnya menegaskan.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Prof Dr Hamka ini menuturkan, memang hak berserikat, berkumpul dan menyatakan pendapat dijamin UU.

Namun, agar pendapat yang dikemukakan itu berbobot dan mencerahkan, ada baiknya sebelum berbicara itu menggunakan data yang memadai.

"Sebagai publik figur, Panji harus menambah asupan bacaan. Muhammadiyah (1912), NU (1926) dan PNI (1927), merupakan cikal bakal berdirinya NKRI. Ketiganya satu tarikan nafas, yang hingga hari ini masih setia menjadi pengawal Pancasila sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing," tegas Ketua PP Baitul Muslimin Indonesia ini.

Lebih lanjut, Faozan menyarankan Pandji Pragiwaksono untuk mendengarkan dengan seksama pesan dari Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

"Silahkan camkan pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah; jika kita tidak bisa memberi solusi bagi persoalan-persoalan kehidupan, minimal jangan sampai kita membuat gaduh," pungkasnya.

Dalam perbincangannya dengan sesama komika yang diunggah di akun YouTube miliknya, Pandji Pragiwaksono menilai bahwa FPI semakin disukai masyarakat kalangan bawah karena Muhammadiyah dan NU terlalu elitis.

Pandji mengutip pernyataan yang pernah disampaikan sosiolog, Thamrin Amal Tomagola yang menyebut ada banyak simpatisan FPI di kalangan bawah karena ormas yang sudah dinyatakan bubar itu selalu ada ketika masyarakat kalangan bawah meminta bantuan.

“Ini gue dengar dari Pak Thamrin Tomagola, dulu tahun 2012, kalau misalnya ada anak mau masuk di sebuah sekolah, kemudian nggak bisa masuk, itu biasanya orang tuanya datangi FPI minta surat. Dibikinin surat ke FPI, dibawa ke sekolah, itu anak bisa masuk, terlepas dari isi surat itu menakutkan atau tidak, tapi nolong warga gitu,” ujar Pandji.

“Kata Pak Tamrin Tomagola, pintu rumahnya ulama-ulama FPI kebuka untuk warga, jadi orang kalau mau datang bisa. Nah, yang NU dan Muhammadiyah yang terlalu tinggi dan elitis, warga tuh ngga ke situ, warga justru ke FPI. Makanya mereka pada pro FPI, karena FPI ada ketika mereka butuhkan,” sambungnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya