Berita

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi/Net

Politik

Adhie Massardi: Di Negara Tidak Beradab Pelaku Insider Trading Bisa Ngaku Punya “Sixth Sense”

RABU, 13 JANUARI 2021 | 11:45 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Dugaan praktik insider trading yang dialamatkan kepada anak ketiga Presiden Joko Widodo, Kaesang pangarep tengah ramai diperbincangkan publik.

Hal ini terjadi setelah Kaesang beberapa kali berkicau mengenai masalah saham di akun Twitter pribadinya, yang kemudian saham yang seolah tengah dibicarakan bergerak positif.

Insider trading sendiri merupakan praktik ilegal dalam dunia investasi. Dalam praktik ini, seorang investor mendapat informasi yang pasti perihal peluang keuntungan dalam transaksi jual beli saham. Kepastian informasi tersebut tentu bersumber dari ‘orang dalam’ di perusahaan terkait.


Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi merupakan salah seorang yang konsen pada praktik insider trading.

Dia menegaskan bahwa negara-negara beradab, praktik insider rrading dilarang. Bahkan pelakunya bisa dipidana.

“Sebab bisa rusak sistem perdagangan di bursa saham,” ujarnya di akun Twitter pribadi, Rabu (13/1).

Sementara di negara tidak beradab, kata Adhie, pelaku insider trading bisa berkilah dengan macam-macam alasan. Salah satunya mengaku memiliki indera keenam.

 â€œBisa ngaku punya ‘sixth sense’ model film yang dibintangi Bruce Willis (1999). Ngaco!” tutupnya.

Namun demikian, belum diketahui pasti apakah kicauan ini berkaitan dengan dugaan yang mengarah pada Kaesang.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi telah menegaskan bahwa apa yang dilakukan Kaesang bukan praktik insider trading. Sebab, praktik ini biasanya tak akan membuat prediksi secara terbuka seperti di media sosial.

Menurutnya, insider trading umumnya untuk mementingkan pribadi. Sementara apa yang dilakukan Kaesang bertolak belakang dan sebatas kebetulan harga naik.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

12 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Pantai Bondi Australia

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:39

Gereja Terdampak Bencana Harus Segera Diperbaiki Jelang Natal

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:16

Ida Fauziyah Ajak Relawan Bangkit Berdaya Amalkan Empat Pilar Kebangsaan

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:07

Menkop Ferry: Koperasi Membuat Potensi Ekonomi Kalteng Lebih Adil dan Inklusif

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:24

Salurkan 5 Ribu Sembako, Ketua MPR: Intinya Fokus Membantu Masyarakat

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:07

Uang Rp5,25 Miliar Dipakai Bupati Lamteng Ardito untuk Lunasi Utang Kampanye Baru Temuan Awal

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:34

Thailand Berlakukan Jam Malam Imbas Konflik Perbatasan Kamboja

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:10

Teknokrat dalam Jerat Patronase

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:09

BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 di Asian Le Mans Series

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:12

Prabowo Berharap Listrik di Lokasi Bencana Sumatera Pulih dalam Seminggu

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:10

Selengkapnya