Berita

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Darul Siska/Net

Politik

Vaksinasi Harus Banyak Sambil Diikuti Kesadaran Menjaga Protokol Kesehatan

JUMAT, 08 JANUARI 2021 | 15:19 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Mulai 13 Januari mendatang, pemerintah akan melakukan vaksinasi Covid-19 kepada para penerima vaksin, bersamaan pemberlakuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa-Bali pada 11-25 Januari 2021.

Hal ini sebagai bentuk upaya keseriusan pemerintah dalam menekan penyebaran pandemi Covid-19.

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Darul Siska mengatakan masyarakat yang paling menentukan keberhasilan menekan kasus Covid-19.

"Kalau masyarakat sadar dan mendukung penuh kebijakan PPKM Jawa-Bali, penyebaran Covid-19 bisa ditekan hingga 90 persen," kata Siska kepada wartawan, Kamis (8/1).

Selain memberlakukan PPKM Jawa-Bali, menurut dia, pemerintah juga perlu segera melakukan vaksinasi sebanyak-banyaknya.

"Perlu juga melakukan vaksin sebanyak-banyaknya kepada masyarakat," imbuhnya.

Sementara itu, anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Muchamad Nabil Haroen mengatakan kebijakan PPKM Jawa-Bali harus diikuti kesadaran keselamatan dan penerapan protokol kesehatan di masyarakat. Pembatasan interaksi tentu akan mengurangi risiko pesebaran virus.

"Dengan penanganan yang tepat dan efisien di Jawa-Bali, pencegahan penyebaran Covid-19 akan lebih signifikan. Ini tentu saja tidak mengesampingkan pendekatan integral ke kawasan lainnya di luar Jawa-Bali," ujarnya.

Dia juga mendorong pemerintah pusat agar mengapresiasi daerah yang sukses menerapkan PSBB termasuk PPKM nanti, sebaliknya, daerah yang masyarakatnya tidak menerapkan kebijakan ini, harus ada konsekuensi.

Karena kebijakan pemerintah pusat tanpa dukungan pemerintah daerah dan masyarakat, takkan ada artinya.

"Sejurus dengan distribusi vaksin, kita memang harus terus menjaga protokol kesehatan, saling jaga, saling mengingatkan, bahwa untuk melawan pandemi, harus bersama-sama disiplin," tutup Nabil Haroen.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Alvin Lim Protes Izin Galangan Kapal Panji Gumilang

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:56

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Kementerian BUMN Rombak Susunan Direksi ID FOOD

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:47

Agar Ekonomi Indonesia di Triwulan II Tetap Tumbuh, DPR Ingatkan untuk Lakukan Hal Ini

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:35

Dukung Penuh Pengurus LP3KN, Menag RI Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:34

Iuran BPJS Tidak Berubah Meski Sistem Kelas Dihapus

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:14

Resmi, Massimiliano Allegri Bukan Lagi Pelatih Juventus

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:12

Ayah Mendiang Eki Doakan Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon Segera Ditangkap

Sabtu, 18 Mei 2024 | 06:54

Hendropriyono Yakin Prabowo Lanjutkan IKN

Sabtu, 18 Mei 2024 | 06:35

Percetakan di Banda Aceh Meringis jadi Korban Janji Manis Caleg

Sabtu, 18 Mei 2024 | 06:16

Hendropriyono: Demokrasi Pancasila Tidak Mengenal Oposisi

Sabtu, 18 Mei 2024 | 05:55

Selengkapnya