Berita

Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI Achmad Baidowi/Repro

Politik

Achmad Baidowi: Mengungkap Politik Uang Di Pilkada Sama Seperti Orang Buang Angin

SELASA, 05 JANUARI 2021 | 15:31 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 dibumbui dengan adanya isu money politic yang dilakukan para calon kepala daerah untuk memenangkan kontestasi pada 9 Desember lalu.

Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI Achmad Baidowi mengungkapkan banyak serta mahalnya mahar untuk seseorang maju Pilkada 2020 ini. Meskipun tidak ada kampanye secara fisik namun seluruh calon harus putar otak secara kreatif agar dapat memikat hati rakyat.

“Meskipun tidak ada kampanye tapi setiap pelaksanaan kampanye harus memperhatikan protokol kesehatan, harus pakai masker, mahal sekali memang,” ucap Awiek dalam acara diskusi virtual Obrolan Bareng Bang Ruslan dengan tema Sesudah Pilkada Bahas UU Pemilu 2021 Tahun Politik Sesungguhnya, Selasa (5/1).

Sekretaris Fraksi PPP ini juga menyinggung adanya money politik yang dilakukan sejumlah calon kepala daerah, namun tidak berhasil diungkap oleh Bawaslu.

“Tentu soal ini pinter-pinternya kontestan maupun pelaku, sulit kayak ibarat kita buang angin tidak ketahuan barangnya tapi baunya kecium. Sama dengan pilkada itu,” katanya.

Legislator asal Jawa Timur ini mengatakan, Pilkada 2020 kemarin juga dihadapkan adanya indikasi politisasi birokrasi.

Sebabnya, calon kepala daerah incumbent mendominasi dalam kontestasi pilkada.

“Kenapa? Justru dengan adanya pandemi Covid-19, dengan adanya Bansos, justru menguntungkan calon-calon petahana kalaupun setidaknya yang memiliki afiliasi petahana, itupun tidak diatasnamakan Pilkada namanya seseorang dibantu oleh program pemerintah tentu dia memiliki ikatan, paling tidak saya kan sudah dibantu,” katanya.

“Ada programnya sudah baik kita lihat saja bisa dilihat ini ada beberapa calon incumbent maupun kerabatnya incumbent yang mencalonkan itu lebih banyak yang sukses daripada gagal,” imbuhnya.

Awiek kemudian mencontohkan calon petahana yang gagal di wilayah Ponorogo, Kuantan, dan Majene. Meski petahana bisa melakukan praktik money politik namun banyak juga yang gagal.

“Kenapa? Karena dalam situasi ini masyarakat diuntungkan, meskipun dengan bahasa untuk menghindari pelanggaran pemilu pinter dia, tidak mengatasnamakan bantuan Pilkada tapi menggunakan instrumen lain dan itu terlepas dari sorotan Bawaslu,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya