Berita

Presiden Joko Widodo saat menyerahkan Bantuan Tunai kepada Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga HArapaan (KPM PKH)/Istimewa

Nusantara

Kebutuhan Hidup Meningkat, Penerima Bansos: Waktu Pencairannya Sudah Tepat

SELASA, 05 JANUARI 2021 | 14:07 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Program bantuan tunai yang diluncurkan pemerintah kemarin dinilali tepat waktu oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH), karena mereka menilai kebutuhan hidup di tahun 2021 ini meningkat.

Salah seorang penerima dari Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas, Siti Soliyah (45) mengatakan, bukan hanya kebutuhan pangan yang semakin meningkat tapi juga kebutuhan anak-anak yang harus menjalani proses belajar secara daring di masa Covid-19 ini.

"Alhamdulillah kalau memang sudah bisa dicairkan. Waktunya pas banget dengan anak-anak masuk sekolah," ujar Siti Soliyah dalam siaran pers yang diterima Kantor Berita Politi RMOL dari Kementerian Sosial, Selasa (5/1).

Siti menyebutkan, Bansos yang diberikan pemeritah dalam bentuk uang tunai bisa dipergunakan dengan baik olehnya. Karena menurutnya, kebutuhan rumah tagga bukan hanya soa kebutuhan poko, tapi juga memastikan perkembangan anak-anak bisa dijamin oleh orang tuanya.

"Namanya anak-anak makannya pasti banyak. Uang PKH bisa untuk beli beras, telur atau ikan. Biar kami kondisinya pas-pasan, tapi gizi anak-anak harus diperhatikan," kata ibu tiga anak ini.

Selain Siti, seorang ibu penerima PKH Irmi Yusnita (43) menyambut dengan gembira penyaluran PKH. Dia menyampiakan harapannya agar pandemi Covid-19 bisa cepat berakhir.

"Mudah-mudahan penyalurannya sampai ke masyarakat bisa berjalan lancar dan Covid-19 cepat selesai supaya saya bisa berdagang lagi," katanya.

Perempuan yang tinggal dia Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat ini mengaku sejak pandemi Covid-19 ia sangat menggantungkan pemenuhan kebutuhan sehari-hari pada bantuan pemerintah. Ia bersyukur mendapat PKH dan Program Sembako.

"Alhamdulillah kehidupan kami terbantu dengan adanya dua bantuan ini. Tiap bulan bisa beli beras dengan Kartu Sembako. Tiap tiga bulan bisa beli kebutuhan sekolah anak-anak dengan uang PKH," katanya.


Irmi mengatakan sebelum pandemi Covid-19 ia berjualan nasi uduk dan nasi ulam di depan rumah milik saudaranya dimana ia dan keluarga menumpang hidup.

"Sejak ada Covid-19 saya terpaksa tutup. Kalau dulu penghasilan kotor bisa dapat Rp300--500 ribu per hari, sekarang sulit sekali. Harga cabe, ikan, telur di pasar makin naik. Kalau saya naikkan harga nasi bungkus ya nggak ada yang beli," tuturnya.

"Sekarang saya kerja mengasuh anak dari keponakan saya, memasak, nyetrika, dan mencuci baju. Saya kerja dari pagi sampai sore. Alhamdulillah sebulan dapat penghasilan Rp1 juta," katanya seraya berharap pandemi Covid-19 segera teratasi sehingga ia bisa berjualan kembali.

Dalam peluncuran bantuan tunai kemarin, Presiden Joko Widodo memastikan penyaluran bantuan tunai akan dilanjutkan. Pemerintah melalui APBN 2021 telah menyiapkan total anggaran sebesar Rp110 triliun untuk tiga jenis bantuan yakni PKH, Program Sembako, dan Bantuan Sosial Tunai (BST).

PKH disalurkan dalam 4 tahap (Januari, April, Juli, Oktober) melalui Bank milik negara atau HIMBARA untuk peningkatan kesehatan keluarga, peningkatan pendidikan anak, dan mengurangi beban keluarga. Total penerima PKH adalah 10 juta KPM.

Sedangkan Program Sembako besarnya Rp200 ribu per bulan per KK untuk sebanyak 20 juta KPM, dan terakhir adalah BST sebesar Rp300 ribu per bulan per KK yang disalurkan selama empat bulan (Januari--April) melalui PT Pos Indonesia.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya