Berita

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono/Ist

Presisi

Kelompok JI Habiskan Rp 300 Juta Untuk Berangkatkan Anggotanya Ke Suriah

SENIN, 28 DESEMBER 2020 | 15:47 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengungkapkan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) mampu mengumpulkan uang sebesar Rp 300 juta untuk memberangkatkan 10 hingga 12 anggotanya ke Suriah.

"Kalau ke Suriah berapa biaya yang dibutuhkan, sekitar Rp 300 juta untuk berangkat ke Suriah untuk 10-12 orang," ungkap Argo kepada wartawan di gedung Bareskrim Polri, Senin (28/12).

Adapun dana tersebut, kata Argo, berasal dari infaq seluruh anggota Jamaah Islamiyah (JI) yang aktif. Jenderal bintang dua ini memberikan contoh, jika satu anggota JI menyumbang Rp 100 ribu dikali 600 ribu anggota JI yang aktif jumlahnya bisa mencapai Rp 600 juta.


"Tersangka Karso (alias Joko Priyono yang sudah ditangkap Densus 88) mengilustrasikan seperti itu, tetapi, banyak juga yang mengirim tidak seratus ribu, ada yang 10, 15 dan 25 juta, bervariasi," imbuh Argo.

Disisi lain, Argo mengungkap, bahwa kelompok terorisme Jamaah Islamiyah (JI) mengeluarkan dana Rp65 juta untuk sekali menggelar pelatihan bela diri dan merakit bom untuk anggotanya.

"Menjadi pertanyaan sebuah kelompok pendanaan, kami sudah menanyakan kepada pelatih tersangka Karso tiap bulan itu keluarkan biaya Rp65 juta," beber Argo.

Menurut Argo, biaya puluhan juta itu diperuntukan untuk menyiapkan segala sesuatu bersifat teknis dalam pelatihan anggota Jamaah Islamiah tersebut. "Dana itu untuk bayar pelatih, kebutuhan makan selama pelatihan dan ada juga beli obat-obatan," ujar Argo.

Dalam sekali pelatihan, kata Argo, kelompok Jamaah Islamiyah akan menghabiskan waktu selama enam bulan untuk melatih satu angkatan. Usai mendapatkan pelatihan, jebolan JI itu akan diberangkatkan ke Suriah.

"Pelatihan ini berlangsung selama 6 bulan. Dan setelah 6 bulan selesai kemudian yang bersangkutan para yang dilatih murid-murid ini siap untuk dikirim ke Suriah dan bergabung dengan organisasi teroris berafiliasi dengan Al-Qaeda untuk melanjutkan apa pelatihan militer di sana,"demikian Argo.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya