Raja Malaysia Sultan Abdullah/Net
Sejumlah pejabat dan ahli mengatakan kunjungan Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah atau Sultan Abdullah, ke Abu Dhabi pekan lalu telah menghasilkan lebih banyak kerja sama dengan UEA dalam memerangi pandemi Covid-19.
Sultan Abdullah tiba di UEA pada Jumat (18/12) waktu setempat untuk kunjungan lima hari atas undangan Putra Mahkota Sheikh Mohammed bin Zayed bin Sultan Al-Nahyan. Dalam kunjungan tersebut, Abu Dhabi menyumbangkan 500 ribu dosis vaksin Covid-19 ke negara Asia Tenggara itu.
“Malaysia dan UEA telah bergandengan tangan untuk memerangi pandemi Covid-19 dan untuk pemulihan pasca Covid-19,†kata Pengawas Rumah Tangga Kerajaan Malaysia Ahmad Fadil Shamsuddin dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
Arab News, Selasa (22/12).
“Donasi vaksin dan kunjungan khusus tersebut, mencerminkan hubungan yang erat dan erat antara kedua negara,†tambahnya.
Sementara pihak berwenang belum menentukan vaksin mana yang disumbangkan oleh UEA, Kuala Lumpur mengatakan itu akan digunakan untuk uji coba Tahap 3, yang jika berhasil, akan membuka jalan untuk penggunaan yang lebih luas di negara itu.
“Meskipun hanya 500 ribu dosis, kriteria yang paling penting adalah bahwa dosis tersebut merupakan bagian dari uji coba tahap ketiga,†kata profesor geostrategi Universiti Teknologi Malaysia, Azmi Hassan, kepada Arab News pada hari Senin (21/12). Ia menambahkan bahwa itu bukan pertama kalinya UEA mendukung Malaysia dengan bantuan medis, terutama selama pandemi.
Sebelumnya UEA diketahui telah menyumbangkan peralatan medis dan alat tes ke Malaysia sejak awal wabah pada Maret lalu.
“Jika uji coba tersebut berhasil, Malaysia tidak diragukan lagi dalam posisi yang baik untuk mendapatkan lebih banyak dosis vaksin,†kata Hassan.
Dia menunjukkan bahwa kunjungan raja tidak hanya akan membantu dalam tanggapan Covid-19 dan meningkatkan hubungan perdagangan, tetapi juga dalam membangun koridor khusus untuk perjalanan di tengah pembatasan virus.
“Tidak hanya perdagangan antara Malaysia dan UEA akan ditingkatkan, tetapi saya yakin pergerakan orang antar negara akan lebih mudah dengan pembentukan jalur yang disebut jalur hijau atau aman,†tambahnya.
Karena Sultan Abdullah dan Sheikh Mohammed adalah mantan teman sekelas dari Royal Military Academy Sandhurst di Inggris, rekan senior dari Institut Hubungan Internasional Singapura Oh Ei Sun mengatakan kunjungan pada saat krisis global menunjukkan pentingnya diplomasi pribadi.
“Ini adalah kesaksian baik untuk hubungan tradisional yang erat antara Malaysia dan negara-negara Teluk serta pentingnya diplomasi pribadi antara kepala negara pada saat yang penuh gejolak,†katanya.
Sheikh Mohammed mengunjungi Malaysia tahun lalu ketika Sultan Abdullah diproklamirkan sebagai raja negara itu.
