Berita

Presiden RI Joko Widodo/RMOL

Politik

Presiden Jokowi: Menutup Peluang Korupsi Merupakan Kunci Utama

RABU, 16 DESEMBER 2020 | 12:43 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Semua lembaga pemerintahan harus meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan meminimalisir peluang korupsi.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat sambutan acara puncak Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2020 melalui virtual yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Gedung Penunjang, Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (16/12).

Menurut Jokowi, mengembangkan budaya antikorupsi dan menumbuhkan rasa malu menikmati hasil korupsi merupakan hulu. Yang terpenting adalah dalam pencegahan tindak pidana korupsi.


"Pendidikan antikorupsi harus diperluas untuk melahirkan generasi masa depan yang antikorupsi. Tetapi membangun sistem yang menutup peluang terjadinya tindak pidana korupsi juga merupakan kunci utama," ujar Jokowi.

Jokowi meminta semua lembaga pemerintah harus terus meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan melakukan penyederhanaan proses kerja dan proses pelayanan kepada masyarakat.

"Untuk meminimalisir peluang korupsi sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat," kata Jokowi.

Pemerintah kata Jokowi, telah berupaya melakukan reformasi di sektor perizinan dan layanan publik untuk memperkecil peluang terjadinya korupsi.

Sektor-sektor yang dimaksud adalah, sektor yang berkaitan langsung dengan kepentingan rakyat banyak, dan sektor yang mempengaruhi ekosistem UMKM.

"Pemerintah berusaha keras untuk melakukan reformasi struktural secara besar-besaran. Regulasi yang tumpang tindih dan prosedur yang rumit terus akan kita pangkas. Mekanisme dan prosedur birokrasi yang rumit kita sederhanakan, yang kemudian didukung dengan penggunaan teknologi digital seperti e-budgeting, e-procurement, e-audit dan aplikasi-aplikasi lainnya," terangnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya