Berita

Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana/Net

Politik

ICW: Salah Satu Pihak Yang Paling 'Berjasa' Padamkan Harapan Pemberantasan Korupsi Di Indonesia Adalah Presiden Sendiri

RABU, 16 DESEMBER 2020 | 12:40 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pidato Presiden Joko Widodo dalam acara puncak Hari Antikorupsi Sedunia, Rabu (16/12) dengan mengatakan "Meskipun listrik di KPK padam, tapi pemberantasan korupsi tidak boleh padam" membuat Indonesia Corruption Watch (ICW) tergugah.

Menurut peneliti ICW, Kurnia Ramadhana, Presiden Joko Widodo justru merupakan orang yang paling berjasa memadamkan harapan pemberantasan korupsi di Indonesia.

"ICW ingin mengingatkan, bahwa salah satu pihak yang paling berjasa memadamkan harapan pemberantasan korupsi di Indonesia adalah Presiden sendiri," ujar Kurnia kepada wartawan, Rabu (16/12).


Hal itu terlihat dari beberapa hal. Di antaranya, perubahan UU KPK yang dianggap memperburuk situasi internal lembaga antirasuah tersebut.

"Legislasi yang digaung-gaungkan akan memperkuat KPK, namun kenyataannya justru memperburuk situasi internal lembaga antirasuah tesebut. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya gelombang massif pegawai KPK yang mengundurkan diri, jumlah penindakan merosot tajam, dan ketidakefisienan fungsi pengawasan melalui organ Dewan Pengawas," jelas Kurnia.

Arah politik hukum pemberantasan korupsi di era Presiden Jokowi, kata Kurnia, dianggap semakin tidak jelas.

"Legislasi berupa RUU Perampasan Aset yang harusnya menjadi fokus pemerintah tak kunjung dibahas. Padahal pemerintah berkali-kali mengutarakan terkait urgensi pemulihan aset akibat kerugian keuangan negara," terang Kurnia.

Dengan demikian, ICW merasa bosan mendengar narasi kosong dari Presiden Jokowi terkait pemberantasan korupsi tersebut.

"Sebab, faktanya, hal itu tidak pernah terjadi," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya