Berita

Komnas HAM/Net

Politik

Khawatir Komnas HAM Terhambat Birokrasi, Pembentukan TGPF Terus Disuarakan

MINGGU, 13 DESEMBER 2020 | 07:28 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Laju Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dalam mengungkap fakta peristiwa di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 dikhawatirkan akan terhambat sejumlah rintangan birokrasi.

Atas alasan itu, Direktur Ekskutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto kembali menyerukan agar pemerintah membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).

"Intinya pemerintah mesti terlibat dalam hal melakukan penyelidikan, mestinya inisiasi itu harus datang dari pemerintah, tidak cukup hanya Komnas HAM," ujar Satyo Purwanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (13/12).


Karena kata mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) ini, Komnas HAM akan mengalami hambatan birokrasi saat melakukan penyelidikan.

"Meskipun Komnas HAM sudah mulai bergerak cepat untuk memulai investigasi, akan tetapi itu belum cukup. Sebab dalam kasus kasus tidak biasa seperti ini bukan tidak mungkin Komnas HAM akan menemui hambatan birokrasi," kata Satyo.

Sehingga menurut Satyo, pemerintah yang harus segera membentuk TGPF yang melibatkan Komnas HAM, tokoh kredibel, lembaga Ormas yang independen, Lembaga Perlindungan Saksi Korban (LPSK), Kompolnas, Polri dan Kejaksaan Agung.

"Contoh kasus kejadian terbunuhnya almarhum Pendeta Yeremia di Papua, mengapa pemerintah begitu cepat merespon dan membentuk TGPF? Menkopolhukam yang juga sebagai Ketua Kompolnas mengapa diam aja? kemana tanggung jawabnya?" pungkas Satyo.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya