Berita

Irvan Gani (paling kanan), saat menyerahkan donasi kepada keluarga Laskar FPI di Jagakarsa/RMOL

Nusantara

Serahkan Donasi Netizen Untuk Keluarga 6 Laskar FPI, Irvan Gani: Ini Early Warning System Buat Pemeritah!

JUMAT, 11 DESEMBER 2020 | 20:40 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Keluarga korban tragedi Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 50 yang menewaskan 6 orang Laskar Front Pembela Islam (FPI), mendapat donasi dari ribuan netizen.

Langkah kemanusian ini digagas oleh Irvan Gani, sosok pengusaha yang kerap kali membuat program charity melalui media sosial setiap ada bencana alam.

Kali ini, Irvan menggugah netizen dari seluruh penjuru negara untuk mendermakan sebagian rezekinya untuk diberikan kepada keluarga 6 orang Laskar FPI yang tewas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.


"Yang respect, empati dan kemudian merelakan sedikit rezekinya untuk mujahid 6 orang ini itu lebih dari 40 ribu akun rekening," ujar Irvan Gani saat ditemui Kantor Berita Politik RMOL, di rumah keluarga Laskar FPI, dibilangan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (11/12).

Dari 40 ribu akun bank yang tercatat menyumbangkan uang untuk 6 orang Laskar FPI, Irvan Gani menyebutkan di antaranya berasal dari warga Indonesia di Kanada, Jerman, Inggris, Australia, Asia Pacific hingga Pekerja Migran Indonesia yang ada di Arab Saudi.

"Saya sampaikan, ini murni empati netizen. Muslim-Non Muslim, kaya-miskin, donasi itu sepuluh ribu perak (rupiah) masuk. Itu empati," tuturnya.

Secara akumulatif, donasi yang berhasil dia kumpulkan mencapai Rp 1,2 miliar. Menariknya, dana tersebut di dapat dari mayoritas masyarakat kalangan menengah.

"Kita bagi rata semua (donasi yang terkumpul). Setiap keluarga yang di tinggalkan itu Rp 200 juta. Angka yang fantastis dalam waktu 60 jam (pengumpulan)," terang Irvan Gani.

Lebih lanjut, Irvan Gani berharap donasi dari netizen tersebut bisa menjadi peringatan sekaligus mengetuk hati pemerintah, agar bisa sadar tentang nilai-nilai kemanusian yang harus diperjuangkan.

"Yang menyumbang rata-rata kelas menengah, hampir 80 persen. Ini adalah early warning system untuk pemerintah. Kita bicara pergerakan, revolusi perancis, Inggris segala macam, itu karena golongan menengah," demikian Irvan Gani.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya