Berita

Habib Umar Al Hamid (kedua kiri)/RMOL

Nusantara

Habib Umar Al Hamid Desak Jokowi Dan DPR Bentuk Tim Usut Peristiwa Penembakan Laskar FPI

KAMIS, 10 DESEMBER 2020 | 18:08 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Ketua Umun Gerakan Cinta Negeri (GENTARI) Habib Umar Al Hamid mendorong agar Presiden Joko Widodo dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta Komnas HAM membentuk tim pencari fakta atas peristiwa penembakan enam orang laskar FPI di km 50 Tol Jakarta-Cikampek.

“Demi tegaknya sumpremasi hukum serta terselenggaranya kemanusiaan yang adil dan beradab dalam NKRI, kami Gentari meminta kepada bapak Presiden Jokowi dan DPR serta Komnas HAM segera membentuk tim pencari fakta," kata Habib Umar dalam keteranganya, Kamis (10/12).

Mantan pendiri Persaudaraan Alumni (212) ini memberikan alasan mengapa Jokowi harus membentuk tim pencari fakta. Lantaran tewasnya enam orang laskar FPI di Km 50 Tol Jakarta-Cikampek pada Senin malam (7/12) itu terindikasi terjadi akibat ulah oknum kepolisian yang bertindak di luar SOP tetap.


"Juga untuk menghindari kesimpangsiuran pemnberitaan atas kejadian tersebut yang telah berakibat kepada terbentuknya opini tidak sehat serta terusiknya rasa keadilan publik," tandas Habib Umar Al Hamid.

Terpisah, Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo menyampaikan, jajaranya yang telah mengambil alih kasus ini mengatakan, bakal membuka ruang bagi pihak eksternal untuk memberikan masukan serta saran dalam rangka penyidikan dan sebagai bentuk transparansi pengungkapan kasus.

"Untuk perkembangan penyidikan selanjutnya kami sampaikan ke rekan-rekan dalam progres kami dan segera kami rilis untuk transparansi dan memberikan gambaran. Kami laksanakan kegiatan secara profesional, transparan dan objektif," pungkas mantan Kapolda Banten ini.


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya