Berita

Direktur Indonesia Future Studies (INFUS), Gde Siriana Yusuf/Net

Politik

Soal Kematian 6 Anggota FPI, INFUS: Hanya Koruptor Yang Tak Pernah Ditembak Mati

SELASA, 08 DESEMBER 2020 | 08:18 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Insiden yang melibatkan anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) dengan pihak kepolisian pada Senin dinihari kemarin (7/12) membuat miris banyak pihak.

Pasalnya ada 6 warga sipil yang harus melayang nyawanya dalam insiden tersebut. Semua korban jiwa dalam insiden kemarin adalah anggota FPI.

"Tiga hari jelang Hari HAM sedunia, justru 6 nyawa melayang tragis. Mau enggak mau tragedi ini harus diusut tuntas secara independen dan akan jadi fokus dunia internasional," ucap Direktur Indonesia Future Studies (INFUS), Gde Siriana Yusuf, Selasa (8/12).


Gde Siriana pun menilai, tindakan kepolisian tersebut justru akan memicu situasi yang lebih rumit. Dia mengandaikan insiden tersebut sebagai mengubah ombak menjadi badai.

"Dikiranya dapat memecah 'gelombang HRS' (breakwater) untuk lindungi daratan. Alih-alih menjadi angin, yang ada malah menaikkan ombak menjadi badai," imbuhnya.

Karena itu, Gde Siriana pun mendesak semua pihak untuk menjelaskan kebenaran dari insiden tersebut kepada publik. Sebab, ini menjadi hak masyarakat untuk mengetahui secara gamblang duduk perkara sebenarnya.

"Masyarakat harus sadar, bahwa enam nyawa melayang ini harus didapatkn kebenarannya. Ini bukan soal Cebong atau Kampret. Kapanpun ini bisa terjadi pada siapapun. Maling ayam ditembak mati saja harus disampaikan kebenarannya. Ini hak civil society," tegas Gde Siriana.

"Hanya koruptor yang tidak pernah dtembak mati, bahkan red notice dicabut," sindirnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya