Berita

Ketua PBNU Bidang Ekonomi Umarsyah/Net

Politik

Setuju Dengan Luhut, Umarsyah: Kebijakan Ekspor Benur Tidak Salah, Nelayan Dapat Pendapatan Tambahan

SELASA, 01 DESEMBER 2020 | 17:45 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama bidang ekonomi Umarsyah sependapat dengan Luhut Binsar Pandjaitan bahwa tidak ada yang salah dengan kebijakan ekspor bibit benih lobster (Benur).

Di mata Umasryah, kebijakan ekspor benur tepat karena memang secara ekosistem benur di Indonesia melimpah ruah.

"Kebijakan masalah lobster enggak ada yang salah, itu benar pernyataan itu, karena memang kebijakan membuka ekspor benur itu didasari oleh kenyataan karena mempunya ekosistem lobster di lautan kita berlimpah," demikian kata Umarsyah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (1/12).


Bahkan, Umar mengaku mendapatkan data bahwa imbas dari ekspor benur dapat menjadi pendapatan tambahan bagi nelayan.

"Itu menjadi kerjaan sampingan para nelayan dengan tangkapan benur mereka dapat tambahan pendapatan," kata Umarsyah.

Lebih lanjut Umar mengatakan, saat ini pembudidaya lobster masih sangat minim karena besarnya biaya, kecanggihan teknologi dan minimnya dukungan dari pemerintah.

Umar juga sempat menyinggung kebijakan Susi Pudjiastuti saat menjabat Menteri kelautan dan Perikanan yang menutup izin ekspor benur.

Fakta di lapangan, proses penyelundupan ekspor benur masih terus terjadi. Selain itu, selama 5 thun menjabat pertambahan pembudidaya lobster juga tidak bertambah.

"Menteri Susi 5 tahun kemudian dia melarang ekspor, tetapi pembudidaya benur tidak bertambah, kalau dilarang pembudidaya ya ditambah dong, karena pasar benur kan nasional dan harusnya menang di tingkat persaingan di Internasional," demikian penjelasan Umarsyah.

Umarsyah menambahkan, Indonesia harus belajar dari Vietnam yang mendukung penuh budidaya lobster. Baik dukungan modal dan pendampingan untuk memenangkan pasar persaingan internasional.

Menurut Umar, perlu ada dukungan dari seluruh lembaga keuangan untuk menjamin akses modal bagi para pihak yang ingin membudidayakan lobster.  

Pria asal Kota Metro Lampung itu melihat, kebijakan Edhy Prabowo mencabut ekspor benur sudah tepat. Meski demikian, penegakan hukum harus betul-betul diterapkan secara efektif.

Ia mengusulkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan perlu membentuk tim khusus untuk mengawasi proses ekspor benur.

Dengan cara itu, Umarsyah meyakini tidak akan terjadi penyelundupan benur dan para nelayan akan mendapatkan manfaata ekonomi yang maksimal.  

Selain itu, paska terjadinya operasi tangkap tangan KPK, Pemerintah harus terus memperbaiki mekanisme izin ekspor benur.

"Mencabut larangan ekspor itu sudah benar artinya tidak memberikan celah pada ekspor benur ilegal, penegakan hukumnya yang dipertegas, yang perlu diperbaiki mekanisime ekspor benur yang belum rapi," demikian kata Umarsyah.

Menteri Kelautan dan Perikanan ad interim (Luhut Binsar Pandjaitan) mengatakan tidak ada yang salah dengan kebijakan ekspor benih lobster (benur). 
Dirinya bersama jajarannya sedang melakukan evaluasi sebelum kemudian melanjutkan ekspor benih benur.

"Jadi kalau dari Permen yang dibuat tidak ada yang salah. Sudah kita cek tadi. Semua itu dinikmati (hasilnya) oleh rakyat mengenai program ini. Tidak ada yang salah," tegas Luhut, Sabtu, (28/11).

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya