Berita

Ketua Dewan Pertimbangan MUI 2015-2020, Din Syamsuddin/Net

Politik

Din Syamsuddin: Dewan MUI Jangan Rangkap Jabatan Eksekutif Maupun Legislatif

JUMAT, 27 NOVEMBER 2020 | 05:39 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Maielis Ulama Indonesia adalah organisasi terhormat dan bermarwah sebagai wadah musyawarah para ulama, zuama, cendekiawan muslim.

Oleh karenanya, MUI perlu diisi oleh para ulama yang penuh dengan kejuuran as-shidqu, amanah, dan beristiqamah.

Demikian disampaikan Ketua Dewan Pertimbangan MUI 2015-2020, Din Syamsuddin mengenai Munas X MUI dalam menentukan ketua umum baru.

"MUI ke depan perlu dipimpin oleh figur ulama yang benar-benar punya waktu sehingga dapat menjalankan tugas-tugas organisasi dengan sebaik-baiknya, yang bekerja demi Allah, bukan demi dunia dan jabatan itu sendiri," kata Din Syamsuddin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/11).

Menurut Din, ulama yang amanah dan beristiqamah adalah ulama lurus yang dalam bekerja hanya takut kepada Allah SWT dan tidak takut kepada makhluk.

"Mereka cinta kepada Allah, bukan cinta kepada dunia (hubbud dunya). Walaupun ada hadis nabi 'jangan beri jabatan kepada yang menginginkannya', namun dalam suasana tidak normal 'serahkan saja jabatan itu kepada mereka'," tegas Ketua Umum MUI 2014-2015.

Di sisi lain, ia berharap munas dijalankan berdasarkan Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga (PD & PRT) yang diharapkan tidak diubah. Secara khusus ia menyoroti PRT MUI Pasal 1, Ayat 1, Butir e yang menyebutkan, 'Ketua Umum dan Sekretaris Umum MUI tidak boleh rangkap jabatan politik di eksekutif, legislatif, dan pimpinan harian partai politik'.

"(PD & PRT) Jangan dilanggar karena akan mengurangi keabsahan dan menciderai marwah MUI," lanjutnya.

"Sebaiknya pemangku amanat di MUI, baik Dewan Pimpinan maupun Dewan Pertimbangan jangan merangkap jabatan politik di eksekutif, legislatif, dan partai politik karena akan membawa MUI mudah terkooptasi dan terkontaminasi kepentingan politik yang acapkali tidak sejalan dengan kepentingan umat Islam," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya