Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Tanggapi Menlu Kanada Yang Usil, China Sarankan Ambil Cermin Dan Merenung

KAMIS, 26 NOVEMBER 2020 | 06:32 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

. Kedutaan Besar China bereaksi keras atas klaim terbaru yang diucapkan Menteri Luar Negeri Kanada Francois-Philippe Champagne soal gaya diplomasi dan sejumlah masalah dalam negeri Tiongkok.

Champagne pada hari Selasa mengatakan bahwa China, dengan diplomasi koersifnya, telah menahan warga asing sesuka hati. Tak hanya itu, dia juga mengomentari kesepakatan Tiongkok dengan Hong Kong, Xinjiang, dan masalah hak asasi manusia yang terjadi di China.

Menanggapi itu, Kedutaan Besar China mengatakan bahwa negaranya selalu memperlakukan negara lain dengan hormat dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip hak asasi manusia. Sebaliknya, menurut kedubes, Kanada lah yang justru telah mengabaikan masalah sistemiknya sendiri dan mengadopsi standar ganda.

"China merangkul hubungan persahabatan dengan negara lain berdasarkan rasa saling menghormati dan dialog yang sederajat, sambil berdiri teguh dalam menjaga kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan kami sendiri," bunyi pernyataan Kedutaan Besar China, seperti dikutip dari GT, Rabu (25/11).

Warga negara asing yang dimaksud dalam klaim Champagne adalah orang Kanada yang ditangkap oleh otoritas peradilan Tiongkok karena melakukan kejahatan yang merugikan keamanan nasional Tiongkok. Sebagai perbandingan, Meng Wanzhou telah ditahan secara tidak wajar tanpa melanggar hukum Kanada.

"Dalam pengertian ini, itu adalah langkah Kanada, bukan China, yang suka menahan warga asing sesuka hati," kata pernyataan itu.

"China juga telah menegakkan dan melindungi hak asasi manusia. Situasi hak asasi manusia saat ini di China adalah yang terbaik dalam sejarah, dan hanya orang China yang paling banyak bersuara dalam hal ini," tambah juru bicara Kedutaan Besar China.

Berkenaan dengan masalah Hong Kong dan Xinjiang, kedutaan menjelaskan bahwa penerapan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong membantu kawasan tersebut untuk menjaga stabilitas dan kemakmuran sambil memberikan hak-hak yang sah kepada penduduk Hong Kong.  

Pemerintah China telah mengambil tindakan anti-terorisme di Xinjiang sesuai dengan undang-undang, yang telah membalikkan situasi keamanan di wilayah tersebut dan memenangkan dukungan sepenuh hati dari semua kelompok etnis.

Menekan tuduhan palsu Champagne, kedutaan mendesak Kanada untuk melihat dirinya sendiri di cermin, dan merenungkan stigma mereka sendiri serta masalah sistemik domestiknya seperti diskriminasi rasial yang mengakar.

"Kanada harus berhenti bermain-main dengan standar ganda dan mencampuri urusan internal negara lain dengan menggunakan masalah hak asasi manusia sebagai dalih," ungkap kedutaan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya