Berita

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab/Net

Publika

Turunnya Kredibilitas Negara Dan Naiknya Nilai HRS

MINGGU, 22 NOVEMBER 2020 | 12:43 WIB

TAMPAKNYA kelompok buzzer dan influencer ekstrem antipati Islam berbalut anti HRS dan FPI-nya mesti menelan pil pahit akibat blunder salah olah salah langkah juga salah tingkah, meskipun mereka ada di kelompok penguasa kekuasaan tapi seperti ungkapan "kebencian kadang mengundang kebodohan" sangat terasa terbukti dalam konteks ‘Habib Rizieq and his effect’.

Bayangkan saja upaya hambatan oleh kelompok ini atas kepulangan sang habib yang sudah terbuka terang benderang hingga aroma politisasi pelanggaran PSBB acara maulid dan pernikahan anaknya di kediaman.

Gubernur Anies pun tak lepas dimintai klarifikasinya meski dinilai pakar hukum tak lazim, dengan jiwa besar seorang pemimpin telah memberikan jawabannya. Sikap ini hebat dan luar biasa.

Teranyar namun pastinya bukan yang terakhir, adanya pemanfaatan jalur TNI untuk memancing kemarahan umat atau pengikut Habib dengan pengerahan anggota TNI menurunkan banner yang bergambar HRS. Alih-alih merusak citra Habib Rizieq dan FPI, malah sindiran bahkan menyesali sikap TNI dan Pangdam Jaya merebak di berbagai medsos.

Peristiwa demi peristiwa sejak kepulangan sang Habib menunjukan betapa terasa jauhnya karakter Pancasila dalam kepemimpinan  kekuasaan menangani bukan hanya pada strata politik dan ekonomi saja tetapi juga hukum yang kehilangan makna serta arah jelas keadilannya.

Pemerintah terkesan tidak menempatkan alat dan hukum negara secara elegan dalam setiap menghadapi apa yang mereka nilai sebagai kaum oposisi. Penguasa kelas nasional jadi terkesan berperilaku lokal yang tak beretika ketika hendak memperlihatkan kekuatan kekuasaannya.

Yang terjadi malah kontra simpatik dimata banyak publik, ada kesan kalang kabut, panik, grasa grusu dan bahkan kadang terlihat tak terkoordinasi dengan baik didalam internal sendiri. Ibarat hendak menangkap tikus dengan membakar rumah. Ujungnya gusar sendiri.

Seyogianya elite pemerintahan harus lebih tinggi memperlihatakan kemampuannya menjaga kehormatan dan martabat negara ketimbang pihak yang dipandang oposisi itu.

Penghentian pemakaian moralitas rendah para buzzer dan influenzer kiranya salah satu langkah penting yang mesti dilakukan pemerintah. Tak ada nilai-nilai berharga sama sekali berkonfrontatif menyebar hasutan kebencian dengan cara seperti itu. Citra pemerintah selaku penguasa negeri malah semakin menjadi rusak oleh mereka.

Situasi akhir-akhir ini kiranya dapat menjadi pembelajaran pahit bahwa semakin berupaya menghentikan suara keadilan dan kebenaran berbagai pihak termasuk HRS, yang hadir malah kekeliruan ekses tindakan dan ironisnya justru ditunjukan secara alamiah dimana nilai kebesaran HRS menjadi semakin naik, sementara kredibilitas negara menurun tanpa disadari.

Pemerintah masih berpeluang besar untuk membangun rekonsiliasi, tapi itu hanya bisa terjadi bila memiliki jiwa besar, pemikiran besar dan hasrat besar berdamai dengan kekuasaannya dan bukan semata arogansi memakainya saja.

Adian Radiatus

Pemerhati sosial dan politik

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya