Berita

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan/Net

Politik

Jangan Bahagia Dulu, Anies Baswedan Harus Hati-hati Menuver Politik JK

SABTU, 21 NOVEMBER 2020 | 21:37 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pilpres 2024 masih jauh namun sudah menarik dibahas sekarang. Salah satu yang menarik untuk diamati adalah kiprah mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di kancah politik nasional.

Analis politik yang juga Direktur Mahara Leadership, Iwel Sastra mengatakan, mengamati JK terkait dengan Pilpres 2024 ada dua hal.

Pertama, apakah JK masih memiliki minat untuk maju pilpres 2024. Menurutnya, dengan kemenangan Mahathir Mohamad pada pemilu Malaysia dan kemenangan Joe Biden pada pemili Amerika Serikat menekankan bahwa usia tidak menjadi halangan seseorang maju dalam pilpres.

"Apalagi JK, meskipun sudah tidak muda, namun masih terlihat sangat enerjik," ujar Iwel Sastra kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (21/11).

Memang, lanjut Iwel Sastra, saat ini nama JK masih jarang disebut-sebut sebagai calon presiden. Namun jika mengacu kepada karir politik JK saat akan menjadi calon wakil presiden mendampingi SBY dan mendampingi Joko Widodo, nama JK tidak muncul di awal.

"Itulah JK, selalu ada kejutan," sebutnya.

Kedua, apabila JK tidak maju, maka wapres dua periode itu kemungkinan akan menjadi king maker.

"Siapa yang akan didorong dan didukung JK? Melihat dari sejarah kedekatan JK dengan beberapa nama yang mulai disebut-sebut sebagai calon presiden, maka kemungkinan besar JK akan mendorong dan mengusung Anies Baswedan," ucap Iwel Sastra.

Jelas dia, tentu ini memiliki dampak positif bagi Gubernur DKI Jakarta itu. Apalagi selama ini banyak pengamat yang memprediksi bahwa Surya Paloh bersama partainya Partai Nasdem akan mengusung Anies pada pilpres mendatang.

"Mendapatkan dorongan dari dua tokoh politik kawakan tentu sangat menguntungkan bagi Anies. Hanya saja, Anies harus siap dalam menghadapi manuver-manuver politik JK," terang Iwel Sastra.

"Bisa saja manuver politik yang dilakukan merugikan Anies. Contoh sederhana awalnya mendorong Anies, namun pada detik terakhir ketika melihat ada peluang, bisa saja JK kemudian memutuskan untuk maju," lanjut dia menambahkan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya