Berita

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengaku belum bisa menjelaskan secara pasti kapan vaksin Covid-19 bisa diedarkan di Indonesia/Repro

Politik

Dicecar DPR Soal Vaksin, Menkes: Saya Belum Bisa Ngomong Apa-apa, Karena Belum Ada

SELASA, 17 NOVEMBER 2020 | 17:33 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Masalah keberadaan dan kepastian vaksin Covid-19 di Indonesia jadi fokus anggota Komisi IX DPR saat rapat bersama Kementerian Kesehatan, Selasa (17/11).

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, pun dicecar anggota Komisi IX DPR soal vaksin Covid-19 yang hingga saat ini belum ada di Indonesia. Pun mendesak Menkes untuk menjelaskan kapan vaksin tersebut bisa tersedia di tanah air.

Menkes menjelaskan mengenai jumlah vaksin yang didistribusikan kepada masyarakat namun dia tidak bisa menjelaskan perihal ketersediaan vaksin saat ini.

“Pertanyaan itu akan terjawab dengan grand design menyangkut kapan waktunya dan sebagainya. Saya tak bisa berdiri sendiri sebagai Menteri Kesehatan, karena terkait izin bendera start dimulai. Tapi sebagai tanggungjawab saya, saya siapkan sarana prasarana peralatan untuk supaya kapan diberikan greenlight oleh BPOM supaya kita bisa laksanakan,” ucap Terawan, Selasa (17/11).

Diturukan Terawan, vaksin yang tersedia saat ini adalah vaksin Sinovac yang bekerjasama dengan Bio Farma. Menkes pun mengakui vaksin tersebut belum siap untuk didistribusikan di Indonesia.

“Sampai sekarang ini vaksin yang ada vaksin untuk uji klinis 3. Yang lain memang belum datang, belum ada. Kalau ada mungkin akan berbeda. Karena belum datang, saya belum bisa ngomong apa-apa karena belum ada,” katanya.

“Karena itu semua masih rencana, kalau masih rencana nanti bingung transparansi. Kalau kami kemukakan, mana barangnya?” imbuhnya.

Pihaknya masih menunggu data dan realisasi anggaran untuk menyediakan vaksin di Indonesia.

“Kita menunggu dulu nanti kejelasan karena semua berbasis bukti atau fakta. itu selalu saya ingatkan karena nanti juga akan menyangkut anggaran dan bagaimana realisasinya supaya tidak salah. Kita beli sesuatu harus kita pertanggungjawabkan juga,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya