Berita

Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Muhammad Syafii/Net

Politik

Romo Syafii: Presiden Boleh Tidak Cuti Saat Nyapres, Kenapa Anggota DPR Tidak?

SENIN, 16 NOVEMBER 2020 | 15:56 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Persoalan pejabat negara di saat ikut terjun dalam proses pemilu masih menjadi polemik. Ada semacam ketidakadilan yang dirasakan oleh anggota DPR atau DPRD yang hendak maju sebagai pilkada.

Sebab peraturan mengharuskan mereka untuk mundur, sementara di satu sisi seorang presiden yang mencalonkan kembali di pilpres tidak diwajibkan untuk cuti.

Permasalahan ini yang kemudian dibawa anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Muhammad Syafii saat memberi masukan kepada Komisi II DPR sebagai pengusul revisi UU Pemilu,

Pria yang akrab disapa Romo Syafii itu menyoal kemungkinan melakukan perubahan terhadap anggota DPR RI, maupun anggota DPRD Provinsi yang akan mencalonkan kepala daerah.

“Saya kira, ini memang menjadi perhatian serius ya, karena untuk menjadi anggota DPR RI, DPD RI, dan DPRD provinsi, kabupaten/kota itu kan memang membutuhkan kualitas-kualitas tertentu ya,” ujarnya di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (16/11).

“Tapi kemudian itu menjadi terhalang mencalonkan diri sebagai kepala daerah karena harus memilih tetap menjadi legislator atau kepala daerah,” ujarnya.

Politisi Gerindra berharap aturannya bisa diubah seperti sebelumnya, yakni dibolehkan cuti. Sementara jika terpilih, maka yang bersangkutan baru diwajibkan untuk mundur.

“Kalau memang berhasil (menang) ya memang harus berhenti. Kalau enggak berhasil, masih bisa melanjutkan tugasnya,” imbuhnya.

Menurutnya, aturan itu perlu dilakukan. Pasalnya dalam pilpres sebelumnya presiden tidak melakukan cuti kemudian menang sebagai presiden dan melanjutkan pekerjaannya. Seharusnya hal demikian boleh berlaku kepada anggota dewan.

“Karena tidak adil juga kemaron presiden malah tidak cuti, tetap sebagai presiden. Kebetulan menang saja, kemudian dia lanjut. Kenapa hal yang sama tidak berlaku kepada anggota DPR,” tegasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya