Berita

Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo/Net

Politik

PA 212 Akan Reuni Akbar, Rahmad Handoyo: Kita Lihat Sikap Gubernur, Tegas Atau Diam Seribu Bahasa

SENIN, 16 NOVEMBER 2020 | 14:18 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ketegasan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dipertanyakan berkenaan dengan rencana Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang akan menggelar reuni akbar sekaligus merayakan kepulangan Habib Rizieq Shihab.

Sebab, rencana reuni yang akan digelar di Monumen Nasional (Monas) Jakarta ini berlawanan dengan prinsip penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di masa pandemi Covid-19 saat ini.

“Saya kembalikan kepada yang terhormat bapak gubernur soal telah memberlakukan PSBB, boleh tidak mengadakan kerumunan ribuan massa di saat pandemi? Jelas-jelas ini telah dilarang oleh aturan yang dibuat oleh gubernur,” kata anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo ketika berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (16/11).

“Kita lihat aksi saudara gubernur DKI Jakarta, apakah diam seribu bahasa dan seolah tidak tahu akan ada kegiatan dan mengadakan kegiatan reuni? Kita serahkan yang punya wilayah Jakarta,” ucapnya.

Di sisi lain, legislator asal Boyolali ini mengingatkan Anies Baswedan agar tidak membiarkan PA 212 menggelar reuni besar-besaran di ruang terbuka lantaran bisa menjadi klaster baru penularan Covid-19 dan membahayakan masyarakat.

“Saya hanya mengingatkan pak gubernur begitu garang mengimbau kepada rakyat kecil, akan menindak dan mengancam rakyat yang mengadakan kerumunan, atau malah mengiyakan seperti beberapa hari lalu, ribuan umat berkerumunam tanpa protokol kesehatan?” katanya.

Baginya, tidak ada alasan seorang gubernur tunduk kepada pelanggar protokol kesehatan. Bila tidak berani menindak, ia menyarankan agar Anies menggandeng TNI untuk menindak reuni yang akan digelar PA 212.

“Kalau menurut aturan yang dibuat gubernur DKI tidak ada ruang untuk reuni yang mengundang kerumunan. Tapi, kalau tidak berani menghentikan, tinggal minta tolong saja kepada TNI-Polri untuk membantu kerja pak gubernur,” tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya