Berita

Politisi PKS, Nasir Djamil/Net

Politik

Banyak Penghina Habib Rizieq, Nasir Djamil: Relevansi Lahirnya UU Perlindungan Ulama

MINGGU, 15 NOVEMBER 2020 | 23:49 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Rancangan undang undang perlindungan tokoh agama diperlukan untuk mencegah terjadinya pelecehan terhadap ulama oleh orang-orang seperti Nikita Mirzani, Abu Janda dan Dewi Tanjung.

Begitu yang dikatakan politisi senior PKS Muhammad Nasir Djamil ketika berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL menyikapi pernyataan miring dari Nikita Mirzani, Abu Janda dan Dewi Tanjung yang dianggap melecehkan Habib Rizieq Shihab.

“Relevansikan kan itu sebenarnya, kenapa DPR berinisiatif membahas membentuk rancangan UU Perlindungan tokoh agama, supaya tokoh agama itu tidak dilecehkan oleh orang-orang tidak jelas,” tegas Nasir.

Legislator asal Aceh ini menambahkan, kebebasan berpendapat di Indonesia saat ini semakin liar terlebih dengan tokoh agama yang dikagumi masyarakat dengan jumlah yang tak sedikit.

Atas dasar itulah, diperlukan adanya undang-undang untuk memproteksi para ulama dari tindakan pelecehan.

“Maka dari itu saya katakan jangan lakukan menggeruduk rumahnya ,membalas dia dengan kata-kata yang justru menbesarkan dia, karena dia jahil,” ucapnya.

“Lebih bagus kalau memang itu diperlukan langkah hukum saja,” imbuhnya.

Nasir justru menyarankan Habib Rizieq untuk mengundang Nikita Mirzani, maupun Abu Janda dan Dewi Tanjung untuk bertatap muka langsung dan mendengar ceramahnya agar orang-orang tersebut tercerahkan.

“Orang-orang yang tanda kutip orang jahil seperti ini, memang kalau kita ladeni dengan kata-kata ingin mendatangi rumahnya, atau mengepung rumahnya, justru itu kontraproduktif, akan memviralkan dia, membuat dia besar,” bebernya.

“Langkah hukum itu diperlukan agar jangan sampai dia menyasar ke tokoh-tokoh agama lainnya, itu penting,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya