Berita

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo/Net

Politik

Hendardi: Jokowi Harusnya Perintahkan Kapolri Tindak Kerumunan Saat Habib Rizieq Pulang

MINGGU, 15 NOVEMBER 2020 | 17:41 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Presiden Joko Widodo didesak untuk menindak masyarakat yang melakukan kerumunan atas datangnya Habib Rizieq Shihab beberapa hari terakhir.

Pasalnya, saat ini Indonesia masih dalam status darurat yang setiap harinya terdapat tambahan pasien positif Covid-19. Hal itu juga sejalan dengan aturan tegas penerapan protokol kesehatan yang dilakukan aparat penegak hukum jika ada yang melanggar.

“Seharusnya sebagai seorang presiden, Jokowi segera memerintahkan Kapolri untuk menindak kerumunan. Seharusnya pula tidak membiarkan Bandara Soekarno Hatta lumpuh dan menyengsarakan ribuan warga,” ujar Ketua SETARA Institute, Hendardi lewat keterangan persnya, Minggu (15/11).


Tak hanya Kapolri, Presiden Joko Widodo juga seharusnya memerintahkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk menindak para calon kepala daerah yang turut terlibat dalam kerumunan.

“Memerintahkan Menteri Dalam Negeri untuk mendisiplinkan kepala daerah yang pasif membiarkan kerumunan,” katanya.

Terakhir, Hendardi juga menyinggung perihal kasus hukum yang diduga masih menjerat Habib Rizieq dan meminta agar menindaklanjuti kasus tersebut.

Namun demikian, Hendardi tak yakin hal tersebut bisa dilakukan Presiden Jokowi bila masih mengandalkan politik akomodasi, di mana pihak-pihak yang sempat berseberangan dirangkul dan diberi jabatan, seperti yang terjadi pada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang kini menjabat Menteri Pertahanan RI.

"Sandera politik akomodasi dan kalkulasi politik pragmatis akan terus melilit Jokowi jika tidak mengambil terobosan politik yang berpusat pada gagasan pengutamaan keselamatan, keadilan, dan kesejahteraan rakyat. Stabilitas politik dan keamanan akan terjaga, tetapi kepemimpinannya telah melahirkan preseden buruk sekaligus merusak demokrasi dan supremasi hukum, alih-alih mewariskan legacy," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya