Berita

Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal Achmad Riad/Net

Pertahanan

Soal Penembakan Pendeta Yeremia, Kapuspen TNI: Prosesnya Masih Panjang

JUMAT, 13 NOVEMBER 2020 | 17:18 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kasus penembakan terhadap Ketua Klasis Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Hitadipa di Intan Jaya Papua, pendeta Yeremia Zanambani, tak kunjung menemukan titik terang meski sudah berlangsung hampir 2 bulan.

Desakan masyarakat agar aparat penegak hukum, khususnya pihak TNI, untuk segera menuntaskan perkara penembakan pendeta Yeremia pun makin menguat.

Terkait hal ini, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayor Jenderal Achmad Riad mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut.

Sejauh ini, beber Achmad Riad, sejumlah lembaga telah dilibatan untuk melakukan penyelidikan. Yakni tim independen, Komnas HAM, dan tim dari Kemenko Polhukam.

Menurutnya, proses pengusutan penembakan pendeta Yeremia ini tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat, agar aparat penegak hukum tidak gegabah dalam bertindak.

“Jadi masih terlalu dini, karena prosesnya terlalu panjang. Dari sisi saksi, ada uji balistik, dan sebagainya. Jadi silakan dari rekan-rekan yang lain, mungkin dari LSM dari manapun mencari informasi. Tapi tentunya biarkan proses ini berjalan,” kata Kapuspen kepada wartawan, Jumat (13/11).

Pihaknya juga telah mendengar adanya penolakan dari keluarga korban terkait upaya otopsi terhadap korban. Padahal langkah tersebut dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian pendeta Yeremia.

“Saya dengar belum bisa dilaksanakan otopsi, itu yang menjadi satu permasalahan rekan-rekan yang meliput tentang itu yang disampaikan oleh Pak Karopenmas,” lanjutnya.

Sejauh ini, ada banyak pihak yang telah melaporkan hasil investigasi mereka. Salah satunya tim gabungan pencari fakta (TGPF) Intan Jaya. Namun belum ada perkembangan terkini dari kasus tersebut yang disampaikan.

“Betul, Angkatan Darat sudah menyampaikan juga kemarin, tapi untuk tahap ini belum bisa, karena masih tahap satu-satu. Kemarin Dispom AD sudah menyampaikan pembakaran kantor dinas kesehatan, itu yang lainnya masih proses ya kita tidak mau mengganggu juga proses ini, karena sudah ada punya tugas sendiri,” tutupnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya