Berita

Staf khusus milenial Presiden Joko Widodo, diminta mundur dari posisinya saat ini/Net

Politik

Dianggap Bikin Gaduh, Aminuddin Maruf Diminta Mundur

SENIN, 09 NOVEMBER 2020 | 11:59 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Akibat langkah kontroversial, staf khusus milenial Presiden Joko Widodo, Aminuddin Maruf, diminta untuk mundur dari jabatannya.

Seperti diketahui, Aminuddin Maruf mengirim surat perintah kepada Dewan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (Dema PTKIN) untuk menghadiri acara pembahasan UU Cipta Kerja.

Sebelumnya, stafsus milenial Andi Taufan Garuda Putra melakukan hal yang hampir sama. Andi memerintahkan seluruh camat se-Indonesia untuk membantu perusahaannya PT Amartha. Usai dicecar publik, Andi pun mundur sebagai stafsus Presiden Jokowi.

“Alaska meminta Aminuddin Maruf mencontoh kerja positif rekannya Andi Taufan yang sudah terlebih dahulu mengundurkan diri dari stafsus milenial usai mendapatkan proyek dari pemerintah," tegas Koordinator Aliansi Lembaga Analisis Kebijakan dan Anggaran (Alaska), Adri Zulpianto, lewat keterangannya, Senin (8/11)

"Akan lebih baik bagi Aminuddin Maruf untuk mundur sekarang juga. Karena tidak ada proyek yang didapat, juga sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas kegagalannya mengayomi mahasiswa,” imbuhnya.

Selain itu, Aminuddin juga dianggap telah menjadi beban negara lantaran melakukan tindakan yang tidak seharusnya dia lakukan sebagai seorang staf khusus presiden.

"Aminuddin Maruf diduga tidak tahu apa yang harus dilakukan, selain memerintah ala koboy menggunakan label kepemerintahan,” lanjut Adri.

Secara khusus Alaska telah memberikan catatan negatif perihal sejumlah kelakukan minor para stafsus Jokowi. Mulai dari Andi Taufan
hingga Aminuddin Maruf.

“Semestinya, Aminuddin Maruf lebih low profile, santun, dan melalui pendekatan kemahasiswaan, atau bahkan melakukannya dengan kreatif ala milenial. Ketimbang menunjukkan arogansinya menggunakan label kepemerintahan,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya