Berita

Nizar Dahlan/Net

Politik

Pengamat: Politisi Kutu Loncat Seperti Nizar Dahlan Merugikan PPP

SENIN, 09 NOVEMBER 2020 | 05:54 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Sosok Nizar Dahlan belakangan menjadi perbincangan hangat jelang gelaran Muktamar IX Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Desember nanti.

Nizar yang mengaku anggota Majelis Pakar PPP, menyita perhatian saat melaporkan Plt Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa ke KPK atas dugaan menerima gratifikasi pada posisinya sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.

Karir politik Nizar adalah pernah menjadi anggota DPR RI saat masih terdaftar sebagai kader Partai Bulan Bintang sebelum menyeberang ke PPP.


Pakar politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin menyebut, fenomena seseorang pindah partai atau diistilahkan  politisi kutu loncat sebetulnya lumrah dan ada di semua partai politik.

"Sepanjang tidak mengganggu partai, politisi seperti itu (kutu loncat) sebenarnya sah-sah saja, namun jika merusak partai maka perlu ada perhatian khusus," ujar Ujang kepada wartawan, Senin (9/11).

Soal Nizar Dahlan, bagi Ujang adalah fenomena yang perlu perhatian serius. Kemunculannya jelang Muktamar, bukan hanya mengganggu stabilitas internal. Tetapi, juga bisa merusak citra partai.

“Itu sangat merusak citra partai. PPP akan dipandang negatif di mata publik jika ada kadernya berurusan dengan hukum dan diumbar di publik,” jelasnya.

Ujang memperkirakan bahwa Nizar sedang mencari panggung dan perhatian untuk meningkatkan daya tawarnya. Namun, meningkatkan daya tawar dengan menjelekkan partai itu tentu bukanlah tindakan yang tepat.

“Sepertinya Nizar sedang cari perhatian dan ingin bargaining position di PPP,” pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya