Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan/RMOL
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah pengangguran periode Agustus 2020 mengalami peningkatan sebanyak 2,67 juta orang.
Berdasarkan laporan BPS, Provinsi DKI Jakarta menempati posisi puncak untuk tingkat pengangguran terbuka (TPT), yakni sebesar 10,95 persen.
Tak hanya itu, Jakarta juga menjadi wilayah dengan penambahan angka TPT tertinggi di Indonesia. Yakni sebesar 4,41 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjelaskan, laporan BPS tersebut tak lepas dari kondisi pandemi Covid-19 yang telah berdampak pada aspek sosial, ekonomi, bahkan aspek keagamaan.
"Otomatis kemudian tercermin di dalam angka-angka partisipasi tenaga kerja," ujar Anies selepas Rapat Paripurna di gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (6/11).
Menurut Anies, selama krisis kesehatan belum benar-benar dikendalikan, maka efek terhadap perekonomian akan selalu terasa.
"Karena krisis yang muncul di sektor perekonomian itu bukan semata-mata karena salah hitung investasi, bukan semata-mata karena ada kegiatan perekonomian yang salah, tapi lebih merupakan
side effect dari masalah kesehatan," jelasnya.
Anies pun berkeyakinan, begitu masalah kesehatan dapat dikendalikan, maka perekonomian Jakarta cepat pulih.
"Kenapa? Karena lapangan pekerjaannya tersedia, yang berkurang itu tingkat kegiatannya. Jadi kalau Jakarta ini bukan menciptakan lapangan kerja, tapi mengembalikan kegiatan perekonomian," terang orang nomor satu di Jakarta itu.
"Begitu kondisinya terkendali, maka kita insyaAllah akan bisa cepat berkegiatan langsung dengan bekerja kembali, terserap, insyaAllah perekonomian tumbuh," pungkas Anies.