Berita

Ekonom senior DR. Rizal Ramli/Net

Politik

Rizal Ramli: Katanya Mau Bela Petani, Kok Malah Bagi-Bagi Rente?

JUMAT, 06 NOVEMBER 2020 | 06:28 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Impor produk pertanian dan pangan yang kerap dilakukan pemerintah telah membuat petani menjadi korban. Barang-barang yang mereka produksi gagal bernilai jual lantaran banjir produk dari luar negeri.

Ekonom senior DR. Rizal Ramli menegaskan, penghentian impor produk pertanian dan pangan sebenarnya bukan hal yang rumit. Hanya saja, terkadang ada oknum yang tidak kuasa menahan godaan “uang kaget” dari kebijakan impor

“Karena banyak kepentingan, yang jadi korban petani kita. Ada yang ingin dapat uang, dapat komisi, sehingga kita impor-impor terus,” ujarnya kepada redaksi, Jumat (6/11).

Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur ini memastikan bahwa hampir di semua bidang impor pangan ada mafianya. Baik mafia daging, beras, minyak, buah, bawang, garam, dan lain sebagainya.

“Semuanya ada!” tegasnya.

Terakhir, mantan Menko Kemaritiman itu meminta Presiden Joko Widodo untuk jujur kepada para petani. Jokowi harus menepati janji untuk tidak impor pangan demi mensejahterakan petani.

“Pak Jokowi masih aja ngapusi. Katanya mau bela petani, tapi kebijakan sebaliknya. Ini kok malah bagi-bagi rente kepada kroni,” tuturnya.

“Malu-maluin ih,” demikian Rizal Ramli.

Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) telah meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar dapat mengusut kasus dugaan permainan penerbitan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dan Surat Perizinan Impor (SPI).

Koordinator MAKI, Boyamin Saiman menduga ada keterlibatan politikus Nasdem dan Golkar dalam kasus izin impor yang diberikan oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan.

“Idealnya, kalau ada dugaan permainan hingga politisi itu memang KPK yang turun tangan,” kata Boyamin kepada wartawan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya