Berita

Anggota Komisi I DPR RI, Dave Laksono/Net

Politik

Dave Laksono: Kalau Macron Berulah Lagi, Indonesia Perlu Pulangkan Dubesnya

SENIN, 02 NOVEMBER 2020 | 18:18 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Presiden Perancis Emmanuel Macron dianggap telah membela majalah Charlie Hebdo yang melakukan pelecehan terhadap Nabi Muhammad SAW lewat karikatur.

Atas dasar itu, seluruh negara muslim angkat bicara dan mengecam tindakan yang dilakukan Macron yang telah mendukung penistaan terhadap Nabi Muhammad SAW.

Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono menyampaikan pemerintah Indonesia perlu berhari-hati dalam menanggapi gejolak tersebut.

Selama Presiden Perancis itu masih diam saat ini, Indonesia juga harus menghitung jika Macron kembali berulah.

"Kita bisa membuat nota keberatan, political notes, kita juga bisa menyampaikan di forum internasional PBB, atau juga di forum-forum lainnya. Kalau memang presiden Macron tetap seperti itu dan mengulangi hal yang sama, baru kita berpikir soal pemanggilan ataupun pemulangan dubes Perancis," ujar Dave, di Jakarta, Senin (2/11).

Legislator dari Golkar ini mengatakan, pemerintah harus mengambil langkah jika Macron kembali berulah.

Salah satu langkah penting yakni pemulangan Dubes RI untuk Perancis perlu dipertimbangkan.

"Harus ada langkahnya, kalau memang pemanggilan atau pemulangan dubes itu jika memang betul-betul presiden Macron membuat pernyataan keras lagi dan kita mesti berpikir bahwa pemanggila dubes ini pasti ada dampaknya,” ujarnya.

Langkah-langkah keras Indonesia terhadap Macron perlu diperhitungkan oleh pemerintah Indonesia.

Kata Dave, Indonesia harus siap untuk melakukan langkah berikutnya.

Dave berharap, jangan sampai ada hal-hal yang sudah diputuskan namun Indonesia tidak bersiap dengan imbasnya.

"Misalnya kan nanti Perancis menghentikan kerjasama ekonomi dengan Indonesia, ada perusahaan yang tutup dan banyak yang kehilangan pekerjaan dan lain-lain. Kita sudah siap belum? Apakah pemerintah bisa menanggulangi tidak? Kita harus menyiapkan untuk kondisi A, B dan C nantinya,” tuturnya.

Dave meyakini Macron tidak akan meneruskan pernyataannya lantaran sudah melihat di dalam negaranya sudah bergejolak.

"Saya yakin juga Macron tidak akan menarik ucapan atau meminta maaf, akan tetapi dia juga tidak akan meneruskan ucapannya, cuku kemarin di situ saja," katanya.

"Macron hanya sedang menunggu suasana mereda, apalagi ada Pilpres Amerika, perhatian dunia dan masyarakat Perancis pun akan terfokus kepada itu," tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya