Berita

Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof. Siti Zuhro/Net

Politik

Senior LIPI: PDIP Belum Legowo Karena Jokowi Tidak Penuhi Keinginan Mega

RABU, 28 OKTOBER 2020 | 18:50 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof. Siti Zuhro menangkap sinyalemen ketidaknyamanan PDI Perjuangan dengan adanya porsi lebih kepada parpol lain dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Pasalnya, beberapa petinggi PDIP menilai ada menteri yang tidak loyal dan bisa menggerogoti dari dalam. Bahkan, politisi PDIP Darmadi Durianto mengatakan, menteri tersebut bisa menelikung dengan cara mengambil alih kekuasaan di tengah jalan. Kata dia, hati-hati kudeta merangkak.

Ditambah, lanjut Siti Zuhro, jumlah menteri PDIP yang ada di kabinet juga tidak banyak seperti yang diharapkan.

"Bayangkan kementerian yang ditempati oleh PDIP dianggap kurang seksi gitu, Mendagri juga tidak ditempati oleh PDIP. Jadi menurut saya, wajar saja partai utama, partai pendukung merasakan ketidaknyamanan, dan menginginkan adanya reshuffle," kata dia dalam diskusi virtual bertemakan "Kinerja Kementerian/Lembaga, Peluang Reshuffle Kabinet dan Potensi Capres 2024", Rabu (28/10).

"Jadi menurut saya ini wajar saja dilakukan, bukan hal yang aneh," ujar Siti Zuhro menekankan.

Siti Zuhro pun teringat dengan pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri saat pidato dalam Kongres V PDIP 2019. Mega emoh alias tidak mau jika Jokowi memberikan jatah menteri sedikit.

"Dan memang harus dipenuhi, kan sejak awal seperti itu. Bu Mega sampai diajak (bincang), Bu Mega dulu itu kan kalau tidak salah apa ejaannya, apa waktu itu, secara tegas bilang 'tidak mau' (sedikit menteri)," katanya.

Menurutnya, itu yang membuat beberapa kader PDIP tidak nyaman. Ditambah saat ini soal manuver politik di lingkaran Istana. Dimana, ada gelagat menteri yang sudah buat ancang-ancang untuk 2024.

"Jadi harus banyak lah (jumlah menteri). Itu yang menyebabkan sampai sekarang itu belum legowo," pungkas Siti Zuhro.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya