Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

IPO: Jokowi Mungkin Saja Melakukan Reshuffle Jika Ada Yang Memantik

RABU, 28 OKTOBER 2020 | 17:53 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kabar adanya manuver politik untuk kepentingan pribadi dan kelompok di tubuh pemerintahan Presiden Joko Widodo semakin santer terdengar.

Setelah elit politik PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Darmadi Durianto mewanti-wanti Presiden Joko Widodo berhati-hati dan segera merombak alias melakukan reshuffle kabinetnya.

Desakan merombak kabinet juga tidak hanya nyaring terdengar dari PDI Perjuangan, publik juga mendesak Jokowi merombak pembantunya. Namun, hingga saat ini langkah tersebut belum juga terealisasikan lantaran banyaknya permasalahan negara, termasuk pandemi Covid-19.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah menyampaikan adanya manuver-manuver politik di pemerintahan seperti yang dikhawatirkan PDI Perjuangan dianggap berbahaya.

“Bahwa yang terjadi dalam kegaduhan, terjadi opsi-opsi manuver politik dari orang-orang yang mungkin berbahaya oleh PDIP. Maka potensi reshuffle itu besar, tetapi sebaliknya reshuffle seolah-olah alot sekali di periode kedua ini,” ucap Dedi dalam pemaparan hasil survei "Kinerja Kementerian/Lembaga, Peluang Reshuffle Kabinet dan Potensi Capres 2024, secara virtual, Rabu (28/10).

Dedi mengatakan Presiden Jokowi telah beberapa kali mengemukakan rasa kekecewaannya terhadap para pembantunya. Namun, Jokowi seakan belum berani merombak kabinetnya lantaran bakal melewati komunikasi politik dengan parpol koalisinya yang bakal panjang.

“Artinya, ketika Pak Jokowi mau menentukan reshuffle, karena ada satu dua hal yang dianggap tidak perform. Tentu, harus mengkoordinir dengan anggota koalisi yang lain. Sehingga, ini menjadi persoalan dari keputusan Pak Presiden,” ucapnya.

Pihaknya tidak menutup kemungkinan Presiden Jokowi bakal merombak susunan kabinetnya jika memang ada pemantik yang kuat.

“Saya rasa, reshuffle sangat mungkin terjadi. Kalau memang, ada yang memantik. Salah satunya adalah, wacana yang yang sudah mulai dikemukakan oleh PDIP," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya