Berita

Seruan Anti-Prancis meluas pasca peristiwa pembunuhan guru dan kritikan kartun Nabi Muhammad/Net

Dunia

Prancis Instruksikan Keselamatan Bagi Warganya Yang Ada Di Negara-negara Muslim, Termasuk Indonesia

RABU, 28 OKTOBER 2020 | 05:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Situasi yang semakin memanas yang menyerang Prancis membuat pemerintah negara itu mengeluarkan peringatan waspada dan hati-hati kepada semua warganya yang tinggal atau bepergian ke negara-negara Muslim.

Pemerintah Prancis pada Senin, mengingatkan agar warga mereka mengambil tindakan pengamanan ekstra karena kemarahan umat Islam atas karikatur Nabi Muhammad, seperti yang dilaporkan Reuters.

Situs web kementerian luar negeri Prancis pada hari Selasa (27/10) telah mengeluarkan instruksi keselamatan bagi warga negara Prancis yang ada di Indonesia, Bangladesh, Irak, dan Mauritania, menasihati mereka untuk berhati-hati dan menjauh dari demonstrasi yang ditujukan untuk karikatur dan menghindari menghadiri pertemuan publik.

Selain itu, Kedutaan Besar Prancis di Turki mengeluarkan nasehat serupa kepada warganya di sana. Presiden Turki Tayyip Erdogan telah menjadi salah satu kritikus paling keras terhadap pemerintah Prancis. Bahkan, terbaru, Erdogan memerintahkan untuk memboikot produk-produk Prancis.

Penasihat mengatakan warga Prancis harus menjauh dari protes apa pun atas kartun tersebut dan menghindari pertemuan publik.

“Dalam konteks ini, disarankan untuk melakukan kewaspadaan terbesar, terutama saat bepergian, dan di tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh wisatawan atau komunitas ekspatriat,” kata nasihat dari kedutaan.

Di Bangladesh, diperkirakan 40 ribu orang ambil bagian dalam unjuk rasa anti-Prancis,  membakar patung Macron dan menyerukan boikot produk Prancis. Ada juga seruan kepada pemerintah Bangladesh untuk memerintahkan duta besar Prancis kembali ke Paris dan mengancam akan merobohkan gedung kedutaan Prancis.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menuduh Macron memecah belah dan mendorong Islamofobia.

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin membalas pada hari Selasa bahwa Turki dan Pakistan, tidak boleh ikut campur dalam urusan dalam negeri Prancis.

Paris telah menarik duta besarnya di Ankara dan parlemen Pakistan pada Senin,  juga mengeluarkan resolusi yang mendesak pemerintah negara  untuk menarik utusannya dari Paris.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya