Berita

Ilustrasi demo penolakan UU Cipta Kerja/Net

Politik

Eva K. Sundari: Saat Pandemi, Polisi Mengontrol Demonstran Itu Sudah Benar

SENIN, 26 OKTOBER 2020 | 04:24 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pihak kepolisian dinilai terlalu mengekang dan mengontrol demonstrasi yang dilakukan anggota masyarakat di era pandemi. Hal ini terlihat dalam survei yang secara nasional dilakukan Indikator Politik Indonesia. Hasil survei itu dirilis hari Minggu (25/10).

Politisi PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, yang hadir sebagai salah seorang komentator atas hasil survei itu mengatakan, aparat kepolisian di lapangan menjalankan perintah menjaga stabilitas keamanan.
 

“Kalau tadi dikatakan apakah aparat itu semakin hostile, semakin mengontrol untuk demo, lah iya lah. Karena kita behadapan dengan tekanan terhadap pemerintah. Nanti kalau lolos demonya banyak kemudian insiden terpaparnya (Covid-19) naik luar biasa. Nanti yang disalahkan juga pemerintah,” ujar Eva.

“Jadi pemerintah pada posisi yang menurutku sudah sangat pada pilihan yang sulit ya,” imbuhnya.

Dia mengatakan, di Indonesia masyarakat diberi kesempatan untuk melakukan demonstrasi. Fakta politik ini berbeda dengan di negara-negara lain. Rata-rata di negara lain warganya dilarang untuk melakukan protes di era pandemi.

“Di negara lain, (misalnya) di Rumania, enggak boleh, karena mereka takut adanya kenaikan yang terpapar. Tapi di Indonesia dibolehkan lho, tidak dilarang sama sekali. Di Thailand kan ada larangan. Apalagi di Myanmar, udah enggak bisa lah kamu demo,” katanya.

Fakta perbandingan antar negara itulah, menurut Eva sangat perlu diketahui oleh masyarakat. Dengan demikian persepsi aparat represif bisa dihilangkan.

“Jadi, menurutku memang masyarakat mempersepsi penurunan. But ini pilihan not bad dibandingkan dengan negara lain,” tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya