Berita

Dutabesar RI untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal/Net

Dunia

Dubes Iqbal: Orang Turki Menganggap Orang Indonesia Paling Beradab

SELASA, 20 OKTOBER 2020 | 15:27 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pandangan Turki terhadap Indonesia, mengalami perubahan yang signifikan, khususnya setelah Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang digawangi oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan memenangkan pemilihan pada 2003.

Pada awalnya, sejak merdeka pada 1923 hingga awal tahun 2000-an, Turki menganggap Indonesia sebagai uzak DoÄŸu atau timur jauh. Uzak sendiri dapat diasosiasikan sebagai "kampung".

Alhasil, karena pandangan itu, Dutabesar RI untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, hubungan politik, ekonomi, dan budaya kedua negara tidak terlalu berkembang.


"Saya selalu sampaikan ke teman-teman Turki, 'Turkey, please stop looking at Indonesia as far east. Indonesia is just east, but we are not far, because we are close in our heart'," kata Iqbal dalam kuliah umum daring bertajuk "Peran Indonesia dan Turki dalam Memajukan Demokrasi di Dunia Islam" pada Selasa (20/10).

Seiring berjalannya waktu, kesan orang Turki terhadap Indonesia kemudian tumbuh melalui ibadah haji dan umrah.

"Banyak orang Turki itu kagum dengan orang Indonesia, terutama mereka yang pernah umrah atau naik haji. Mereka menganggap manusia yang paling beradab di dunia itu manusia Indonesia. Manusia yang paling Islam itu orang Indonesia," terang Iqbal.

"Karena dalam bayangannya, (orang Indoensia) itu careful, punya solidaritas, kalau naik haji nggak pernah sikut-sikutan, selalu rapih, selalu senyum," imbuh dia.

Menurut Iqbal, hal itu menjadi fenomena yang menarik. Pasalnya, Indonesia yang selama ini menganggap Turki sebagai model justru dipandang sebaliknya oleh orang Turki itu sendiri.

Meski begitu, ia juga menyadari, pengetahuan rakyat Indonesia dan Turki satu sama lain saat ini masih sangat lah minim dan perlu dikembangkan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya