Berita

Peluncuran iPhone 12/Net

Dahlan Iskan

Antre iPhone

SABTU, 17 OKTOBER 2020 | 05:29 WIB | OLEH: DAHLAN ISKAN

DI Amerika kini lagi ramai dengan berita peluncuran iPhone 12.

Di Tiongkok kini juga lagi ramai: orang antre untuk bekerja membuat iPhone 12.

Meski berita perang dagang dua negara itu seperti membuat langit mau runtuh tapi yang harus terjadi terjadilah.


Tetap saja iPhone terbaru pun dibuat di Tiongkok. Minggu ini, stasiun kereta api di kota Zhengzhou penuh dengan orang yang akan bekerja di pabrik iPhone. Tiap hari.

Di sana lagi ada pendaftaran pekerja besar-besaran. Tiap hari akan diterima sebanyak 2.000 karyawan baru.

Sebenarnya jumlah itu masih kurang. Tapi perusahaan outsourcing yang mendapat kontrak mengadakan tenaga kerja itu hanya mampu menyeleksi 2.000 orang per hari.

Padahal jumlah keseluruhan tenaga kerja yang diperlukan sampai 250.000 orang. Persyaratannya sederhana: usia antara 16 sampai 36 tahun. Sehat fisik. Juga pernah bekerja di pabrik. Setidaknya pernah mendapat pelatihan kerja. Pelatihan apa pun. Sampai-sampai ada calon pekerja yang sebelumnya hanya mendapat pelatihan untuk menjadi bidan.

Pabrik iPhone itu dimiliki oleh perusahaan Taiwan. Nama perusahaan itu Foxconn. Yang kalau di Tiongkok dikenal dengan nama Hong Hai. Yang pemiliknya bernama Terry Gou (郭台銘). Yang tahun lalu menjadi salah satu calon presiden Taiwan –tapi akhirnya tidak ada partai yang mau mengusung.

Padahal ia sudah telanjur mundur sebagai CEO Foxconn. Itu sesuai dengan janjinya kepada partai: mundur dari eksekutif di bisnisnya itu.

Konglomerat kelas dunia seperti Terry Gou pun ternyata pernah kena PHP politikus. Tapi ia juga pernah mem-PHP orang. Yang kena PHP seorang presiden. Presiden Amerika Serikat pula, Donald Trump.

Nama Terry Gou pernah sering disebut dalam pidato Presiden Trump. Di awal masa jabatannya 4 tahun lalu.

Terry Gou pun diundang ke Gedung Putih. Dipuji setinggi langit. Sebagai orang yang akan investasi sebesar gajah bengkak: Rp 150 triliun.

Trump bangga setinggi langit. Ia merasa menjadi presiden yang mendapat dukungan para investor. Janji kampanyenya untuk cipta kerja pun terpenuhi. Dari Foxconn saja akan terbuka 13.000 lowongan kerja baru.

Datangnya investor raksasa ini dianggap sebagai hadiah bagi negara bagian Wisconsin. Trump baru saja menang tipis di situ. Padahal biasanya partai Republik kalah di Wisconsin.

Maka Trump sendiri yang  meresmikan peletakan batu pertama pabrik itu. Bersama gubernur Wisconsin. Trump pidato lagi. Menyanjung Gou lagi –di samping menyanjung dirinya sendiri dengan sanjungan lebih tinggi.

Sampai hari ini, hampir empat tahun kemudian, pabrik itu masih bersifat PHP. Sampai gubernur Wisconsin dianggap penipu. Sampai ia pun gagal terpilih kembali dua tahun lalu. Jabatan itu kembali ke tangan Partai Demokrat.

Mungkin Trump juga akan kalah di negara bagian ini.

Terry punya alasan tersendiri. Ia mengatakan: tidak segera membangun pabrik LCD baru itu karena tidak mendapat fasilitas pajak. Rupanya rakyat Wisconsin tidak rela kalau Foxconn mendapat fasilitas yang berlebihan.

Saya tidak heran.

Begitulah investor besar. Dulu Foxconn juga akan investasi di Indonesia. Tapi fasilitas yang diminta sangat berlebihan. Presiden SBY, waktu itu, tidak mau memberi.

Tahun ini Terry Gou genap 70 tahun. Masih sehat, kuat dan bergairah. Istrinya yang sekarang 24 tahun lebih muda: Delia Tseng (曾馨瑩), seorang koreografer tari.

Istri pertamanya, Serena Lin (林淑如), meninggal karena kanker payudara.

Serena pernah stress karena sang suami jadi objek pemerasan. Yakni ketika sang suami kedapatan main dengan seorang gadis bar, Chen Chung-mei. Sampai ada videonya. Lalu seseorang memerasnya.

Terry Gou menyanggupi membayar gadis bar itu. Di hari pembayaran yang ditentukan si pemeras ditangkap polisi bersama si gadis bar.

Di Tiongkok Foxconn punya pabrik yang besar sekali. Di dua tempat pula: di Shenzhen dan Zhengzhou. Total pekerjanya 1 juta orang.

Biarpun ada perang dagang kontrak lama Foxconn dengan iPhone tidak terusik. Mau tidak mau iPhone harus dibuat di Tiongkok. Tenaga kerjanya –meskipun kian mahal– tetap jauh lebih murah dari di Amerika Serikat.

Yang kini lagi antre mendaftar di Zhengzhou itu, misalnya, bergaji setara 4 dolar/jam. Tidak sampai separo di Amerika.

Zhengzhou adalah ibu kota provinsi Henan. Letaknya di tengah-tengah antara Beijing dan Wuhan. Satu provinsi ini saja penduduknya 120 juta orang. Ia salah satu provinsi yang termiskin di Tiongkok. Dulu. Antara lain akibat banjir terus menerus dari sungai Huanghe yang melintasinya.

Pabrik itu sendiri terletak di pinggir selatan kota Zhengzhou. Masih sekitar satu jam naik mobil dari stasiun kereta cepat kota itu.

Hong Hai memang mendapat fasilitas macam-macam dari Tiongkok. Kasarnya, apa pun yang diminta akan diberi –meski Foxconn tidak sampai minta omnibus law.

Mungkin Gou membayangkan fasilitas seperti itu bisa didapat untuk masuk ke Indonesia atau pun ke Wisconsin.

Tanpa fasilitas dari Tiongkok seperti itu harga iPhone 12 akan sangat berat. Padahal iPhone 12 punya pesaing yang perbedaan teknologinya tidak berbeda jauh. Misalnya Samsung Galaxy Note 20, Galaxy S20, Xiaomi Mi 10, Oppo X2, Huawei Mate 40, hingga OnePlus 8.

Di Amerika orang antre membeli iPhone.

Di Tiongkok orang antre membuat iPhone.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya