Peran serta publik terhadap upaya penanganan Covid-19 penting dilakukan agar angka positif virus corona di Indonesia segera turun.
Seperti yang dilakukan oleh Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) Center. Bersama dengan Jamu Herbal Tetes Kenkona, mereka melakukan edukasi mitigasi Covid-19 serta bakti sosial membagikan 1 ribu botol jamu gratis di wilayah Cibeureum Kota Tasiklamaya, Jawa Barat.
"Kami prihatin perkembangan Covid-19 di Tasikmalaya yang belum juga melandai. Karena itu, kami datang memberikan edukasi ke masyarakat agar mengedepankan perilaku hidup sehat dan bersih," ujar Ketua HMS Center, Hardjuno Wiwoho dalam keterangannya, Minggu (4/10).
Menurutnya, Tim HMS Center bersama tim medis dari Jamu Kenkona secara masif memberikan pemahaman kepada masyarakat supaya mematuhi kebijakan pemerintah dalam pencegahan Covid-19. Termasuk meminta masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam beraktifitas.
"Jadi, jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan wajib. Saya menyakini, kesadaran menerapkan protokol kesehatan bisa memutus mata rantai penyebaran virus mematikan ini," tegasnya.
Ia menjelaskan, upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini tidak bisa semata-mata mengandalkan pemerintah. Tetapi perlu keterlibatan seluruh stakeholder termasuk elemen masyarakat.
Hal itu ditambah dengan minimnya dukungan anggaran Covid-19 di tingkat Pemda yang menyulitkan Pemda bertindak
all out dalam melakukan perang terhadap virus mematikan ini.
"Karena itulah, HMS Center dan Jamu Kenkona hadir di sini untuk membantu Pemda Tasikmalaya," tegasnya.
Untuk tahap awal, ada beberapa wilayah di Tasikmalaya ini yang menjadi fokus edukasi HMS Center bersama Jamu Kenkona. Pemilihan wilayah berdasarkan data penyebaran Covid-19 di daerah Tasikmalaya ini.
"Semakin tinggi tingkat pesebaran, maka kami hadir. HMS Center bersama Jamu Kenkona pada
treatment-nya berupa
supporting penguatan sistem antibodi pasien yang tengah menjalani isolasi mandiri perawatan darurat," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Advokasi Kesehatan HMS Center, Dr Ir D'Hiru menjelaskan, target baksos ini untuk mendorong percepatan dan efisiensi penanganan di level
intermidiate sehingga dapat meminimalisir prevalensi kejadian pasien untuk rawat Intensif di rumah sakit rujukan maupun rumah sakit darurat.
"Tujuan kami ikut berperan aktif dalam upaya memitigasi Covid-19 secara elegan, bermartabat, kredibel, dan tersistematis," tandasnya.