Akhyar Nasution bersilaturahmi ke kediaman Walikota Medan 1990-2000, Bachtiar Djafar/RMOLSumut
Masa kampanye Pilkada Medan 2020 dimanfaatkan Akhyar Nasution dengan melakukan kunjungan ke kediaman Walikota Medan periode 1990-2000, Bachtiar Djafar, di kawasan Jalan Amir Hamzah, Medan, Selasa (29/9).
Selain untuk bersilaturahmi, kunjungan ini juga diisi dengan diskusi antara keduanya.
"Jangan biarkan sejarah itu dikuasai oleh orang yang bukan ahlinya," pesan Bachtiar kepada Akhyar, dikutip
Kantor Berita RMOLSumut.
Di usianya yang mencapai kisaran 81 tahun, Bachtiar menyambut Akhyar dengan membuka memorinya soal masa lampau.
Hal yang menjadi perhatiannya saat memimpin adalah menjaga kultur dan budaya Melayu. Itulah yang mengantarkan dirinya mendapat penghargaan dan penghormatan dari Kesultanan Deli.
“Saya dapat penghormatan dari Kesultanan Deli karena keseriusan saya menjaga kelestarian adat Melayu di Medan. Jadi pesannya sederhana, seandainya Anda (Akhyar) dipercaya memimpin Kota Medan, tetap pertahankan tradisi Melayu di tanah Deli ini," ujarnya.
Usai pertemuan tersebut, calon Walikota Medan yang berpasangan dengan Salman Alfarisi ini pun mengaku terkesan dengan beberapa masukan dan pesan yang disampaikan Bachtiar kepada dirinya.
Sebagai sesepuh, tokoh masyarakat, dan mantan Walikota Medan satu dekade, Bachtiar di mata Akhyar memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan terhadap Kota Medan.
"Pengalaman beliau ini yang kita harapkan. Pak Bachtiar selain sudah paham dengan Kota Medan, karena selama 10 tahun menjabat Wali kota, beliau juga sosok yang sangat komit menjaga kelestarian adat Melayu sebagai identitas tanah Deli di Kota Medan," ujar Akhyar.
Hal ini, bilang Akhyar, sejalan dengan salah satu visi kerja paslon AMAN, yakni menjadikan kota Medan Berkarakter dengan mempertahankan nilai seni dan budaya.
