Berita

Baliho Eri-Armuji dengan diserta gambar Walikota Suarabaya, Tri Rismaharini/RMOLJatim

Politik

Gambarnya Terpampang Bersama Eri-Armuji, Risma Diminta Mundur Sebagai Walikota Surabaya

SENIN, 28 SEPTEMBER 2020 | 10:26 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Gambar Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, terlihat di beberapa baliho bersama pasangan calon, Eri Cahyadi-Armuji. Bawaslu pun diminta menertibkan baliho-baliho tersebut.

Jika tidak, Risma yang harus mundur dari posisi Walikota Surabaya guna menghindari penyalahgunaan wewenang maupun korupsi uang rakyat di Pilwali Surabaya 2020.

Menurut praktisi hukum asal Surabaya, Abdul Malik, saat ini banyak ditemui alat peraga kampanye (APK) dari pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armuji, yang memasang gambar Walikota Risma.

"Banyak ditemui di mana-mana. Di dekat rumah saya juga ada gambarnya Bu Risma dengan calon walikota Eri Cahyadi," ujar Abdul Malik, Minggu (27/9).

Pemasangan gambar atau foto Walikota Risma bersama paslon Eri-Armuji (ErJi) di berbagai APK harus ditindak tegas oleh Bawaslu, Linmas, dan Satpol PP Kota Surabaya

"Bu Risma tahu, tapi dibiarkan. Ini harus ditindak tegas. Bawaslu, Linmas, dan Satpol PP harus bertindak tegas dan mencopot APK paslon yang memasang foto atau gambar Walikota Risma. Karena ini pelanggaran," tegasnya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Apalagi, pemasangan gambar Risma juga bisa membuat ketidaknetralan aparatur sipil negara (ASN) di jajaran Pemkot Surabaya.

"ASN di Pemkot Surabaya bisa tidak netral, karena pimpinannya seperti itu. Mereka yang tidak mematuhi walikota, takut dikenakan sanksi, sehingga mereka sudah tidak netral lagi. Oleh karena itu, baliho APK bergambar Risma harus segera dicopot," terangnya.

Ketua DPD Kongres Advokat Indonesia (KAI) Jawa Timur ini menduga, ketidaknetralan Walikota Risma yang lebih condong ke Eri, bisa mengarah ke penyalahgunaan wewenang dan jabatan, serta tindak pidana korupsi.

Karena perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD 2020 disusun di era Eri saat menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya.

"Polisi, kejaksaan harus turun menyelidiki. Dan KPK harus memantau. Aparat penegak hukum tugasnya bukan hanya penindakan, tapi juga melakukan pencegahan. Penggelontoran dana PAK APBD pada proyek-proyek itu wajib dipelototi, wajib diantisipasi. Jangan sampai uang rakyat digunakan untuk kepentingan politik kelompok tertentu," jelas Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur ini.

Warga Surabaya utara ini kembali menegaskan, memasang foto Walikota Risma bersanding dengan paslon Eri Cahyadi di APK adalah tidak bagus.

Jika Risma memang ingin membantu mantan anak buahnya di Pemkot itu dalam Pilwali Surabaya 2020, maka Risma harus dengan berani dan tegas untuk mundur dari posisi walikota. Kemudian menyerahkannya kepada pelaksana tugas atau Plt Walikota Surabaya dalam hal ini adalah Wakil Walikota, Wisnu Sakti Buana.

"Kalau memang mau membantu Eri Cahyadi, Bu Risma ya harus mundur saja dari Wali Kota Surabaya. Itu lebih gentleman. Kasihkan Plt Walikota kepada Whisnu Sakti Buana. Ojok digandoli tok ngono (Jangan berat melepaskan jabatan walikota)," katanya.

"Kalau Bu Risma ingin mengawal anak emasnya (Eri Cahyadi) di pilwali, ya harus mengundurkan diri dari walikota dan memilih menjadi ketua tim suksesnya Eri. Itu yang benar. Lebih gentleman dan jelas arahnya," tandas Malik.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya