Berita

Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing/Net

Politik

Pakar Komunikasi: Blusukan Virtual Gibran Bisa Ditiru Calon Walikota Lain

MINGGU, 27 SEPTEMBER 2020 | 17:30 WIB | LAPORAN: DARMANSYAH

Kampanye daring yang dilakukan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa patut ditiru oleh calon kepala daerah lain yang berkontestasi di Pilkada 2020.

Di hari pertama kampanye pada Sabtu (26/9), Gibran-Teguh blusukan daring di Kampung Bonorejo, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.

“Gibran membuat persoalan Covid ini menjadi peluang dengan ide dan gagasan yang baru dan inovatif. Kalau bisa, hal ini (kampanye daring) dilakukan oleh semua paslon pilkada,” kata pakar komunikasi politik Emrus Sihombing, Minggu (27/9).
 
Emrus menyatakan, pada prinsipnya blusukan adalah upaya untuk menyerap aspirasi dan permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat.

“Hasil blusukan virtual itu, kandidat bisa secara langsung mendengar, menampung dan mengolah semua informasi menjadi suatu program yang dijanjikan,” kata Doktor Komunikasi Universitas Pelita Harapan ini.

Apalagi, lanjut Emrus, saat blusukan virtual, masyarakat bisa langsung mendapatkan jawaban dari paslon terhadap semua pertanyaan yang disampaikan. Cara ini dinilai efektif untuk calon walikota, melainkan belum tentu efektif bagi calon bupati untuk kampanye di kawasan pedesaan yang minim akses internet.

Emrus menuturkan, kampanye daring bisa menampung banyak peserta sehingga bisa menjaring kelompok masyarakat atau komunitas tertentu. Dari hasil blusukan vitual itu, ucapnya, bisa direkapitalisasi dan direproduksi lagi.

“Dengan lambang kearifan lokal, lalu grafik yang dikemas sedemikian rupa, hasil reproduksi itu bisa dia sebar ke media sosial atau juga ke handphone masyarakat,” jelasnya.

Hal lain yang dapat dilakukan paslon adalah monitoring dengan menggunakan kamera drone. Tujuannya agar bisa menangkap langsung kondisi masyarakat.

“Jadi dari hasil monitoring drone, ditambah komunikasi virtual aplikasi zoom atau yang lain, saya kira sangat efektif dan masyarakat akan merasa sangat dekat dengan si calon,” imbuhnya.

“Semua itu dilakukan daring bahkan tidak ada lagi kampanye langsung, maka orang yang mengatakan Covid berbahaya menjadi tidak terbukti. Marilah kita kampanye dengan cara milenial, kampanye dengan mengumpulkan banyak orang itu jadul,” pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya