Berita

Ahli Epidemiologi UI Pandu Riono/Repro

Politik

Pandu Riono: Supaya Berhasil Tangani Corona Presiden Yang Harus Merespons, Bukan Panitia Adhoc

JUMAT, 18 SEPTEMBER 2020 | 00:47 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Seiring peningkatan kasus virus corona baru (Covid-19) di tanah air, diperlukan pendekatan sistem pemerintahan dan roadmap yang terukur.

Kerangka kerja jelas seusai tugas pokok dan fungsi penyelenggara negara agar berhasil menangani pandemi Covid-19. 

Begitu kata Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono saat menjadi narasumber dalam diskusi daring Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (DN-PIM) bertajuk "Laju Pandemi Tak Terkendali, Langkah Apa Yang Harus Diperbaiki?" Kamis (17/9).


"Supaya kita berhasil, negara yang harus merespons. Jangan panitia, yang ribut kan panitia," kata Pandu Riono.

Dia lantas menjelaskan negara dalam hal ini Presiden dan Menteri terkait serta panitia yang dimaksud adalah lembaga adhock yang dibentuk pemerintah untuk menangani pandemi Covid-19. Alhasil, kurang optimal dan kehadiran negara kurang dirasakan dan berjalan sistemik sesuai tupoksi.

"Kemaren Menteri Ekonomi (Menko Perekonomian) itu marah besar sama Gubernur (DKI Jakarta) ya kan," kata Pandu Riono.

Padahal sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pemerintah akan memprioritaskan kesehatan masyarakat seiring meningkatnya korban terpapar Covid-19 dalam beberapa pekan terkahir. 

"Tapi antara himbauan dan kenyataan tidak terjadi. Antara harapan dan kenyataan tidak terjadi. Kenapa bisa gitu? Politik lagi," tukasnya. 

"Jadi masalah pandemi ini memang menjadi berantakan karena politik. Politik yang tidak tegas, politik yang tidak berpihak kepada publik," demikian Pandu Riono.

Selain Pandu Riono, narusmber lain dalam sarasehan kebangsaan ke-32 DN-PIM yaitu Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban, Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay, Pakar Molecular Epidemiologi Tifauzia Tsyassuma, dan Dokter sekaligus Bendahara Umum DN-PIM Ulla Nuchrawaty.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya