Berita

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra/Repro

Politik

Indeks Demokrasi Menurun, Demokrat: Yang Masalah, Kita Merasa Baik-baik Saja?

KAMIS, 17 SEPTEMBER 2020 | 01:41 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Berdasarkan data The Economist dan Intelegent Unit tahun 2019, Indeks Demokrasi Indonesia mengalami penurunan signifikan sejak 2015 hingga 2017 yakni dari 7,03 ke level 6,39.

Indeks demokrasi kemudian agak sedikit membaik tapi tidak signifikan di tahun 2017 hingga 2019 yakni dari 6,39 ke 6,44.

Sementara itu, untuk tingkat kebebasan sipil dan hak-hak politik sebagaimana dirilis Freedom House, Indonesia terus mengalami penurunan signifikan sejak tahun 2017 hingga 2020 yakni angka 65 merosot sampai ke level 61. Angka 61 ini akumulasi dari 31 untuk indikator kebebasan sipil dan 30 untuk kebebasan politik.


Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, dari dua indikator tersebut sedianya bisa menjadi acuan bahwa kualitas demokrasi Indonesia mengalami masalah. Karena itu, hal ini mesti menjadi perhatian seluruh komponen bangsa.

"Ini perlu menjadi perhatian kita bersama karena bagaimanapun dua indeks ini menjadi tolok ukur juga bagaimana kehidupan berdemokrasi kita," ujar Herzaky Mahendra Putra saat mengisi webinar Proklamasi Demokrasi Forum seri-ke 4 (PDF-4) DPP Partai Demokrat bertajuk "Menjaga Demokrasi Kita Di Masa Pandemi" pada Rabu malam (16/9).

Karena itu, Herzaky merasa heran apabila ada pihak-pihak yang menyatakan bahwa demokrasi di Indonesia baik baik-baik saja.

Menurutnya, dua indikator untuk mengukur kualitas demokrasi menunjukan ada penurunan.

"Kalau kita mengatakan bahwa demokrasi kita baik-baik tapi kenyataannya dengan berbagai indikator itu tidak baik-baik," kata Herzaky.

Politisi muda Partai Demokrat ini mencontohkan sejumlah kasus penangkapan yang menimpa para aktivis pro demokrasi dan orang-orang yang kritis terhadap pemerintah mengalami gangguan.

Mulai dari maraknya peretasan situs berita Tempo hingga peretasan akun medsos epidemiologi UI Pandu Riono dan masih banyak yang lainnya.

"Ini perlu menjadi konsen kita bersama," tegasnya.

Namun begitu, Herzaky menyataka,  ada yang lebih gawat dari permasalahan yang mempengaruhi kualitas demokrasi di tanah air yakni apabila pemerintah dan penyelenggara negara justru tidak menyadari  masalah itu sendiri.

"Yang menjadi masalah adalah pada saat ada perubahan situasi demokrasi kita, tapi kita merasa baik-baik saja," selorohnya.

"Karena bagaimanapun kesadaran kita mengenai situasi saat ini menjadi sangat penting. Bagaimana kita memperbaiki suatu masalah kalau kita menganggap tidak ada masalah? Nah ini yang menjadi masalah besar nih. Ini lebih besar dari masalah itu sendiri. Karena apa? Karena kita tidak tahu atau menganggap tidak ada masalah," demikian Herzaky.

Selain Herzaky, narasumber lain dalam webinar tersebut antara lain Aktivis Demokrasi sekaligus Pemred The Jakarta Post Nezar Patria, Pemred Jawapos.com Dhimas Ginanjar Satria Perdana, dan anggota Komisi II DPR RI Fraksi Demokrat Mohammad Muraz.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya