Berita

Dutabesar Amerika Serikat untuk Afrika Selatan, Lana Marks dengan bantuan ventilator dari Washington/Net

Dunia

Intelijen: Iran Rencanakan Pembunuhan Dubes AS Untuk Balas Dendam Atas Kematian Qassem Soleimani

SENIN, 14 SEPTEMBER 2020 | 11:02 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebuah laporan eksklusif dari intelijen Amerika Serikat (AS) yang dimuat Politico pada Minggu (12/9) mengejutkan publik.

Mengutip dua pejabat pemerintah AS yang melihat laporan intelijen tersebut, Politico menyebut,  pemerintah Iran saat ini tengah mempertimbangkan untuk membunuh Dutabesar Amerika Serikat (AS) untuk Afrika Selatan, Lana Marks.

Rencana tersebut dilakukan oleh Iran sebagai pembalasan atas dibunuhnya jenderal terkemuka, Qassem Soleimani pada 3 Januari 2020 dalam serangan pesawat tanpa awak.

"Pejabat AS telah mengetahui ancaman terhadap Dubes Lana Marks sejak musim semi. Namun intelijen menyebut ancaman menjadi lebih spesifik dalam beberapa pekan terakhir," ujar seorang pejabat AS.

Ia mengatakan, Kedutaan Besar Iran di Pretoria juga terlibat dalam plot tersebut.

Sesuai dengan pedoman "Duty to Warn", intelijen AS juga telah memberi tahu calon korban bahwa nyawa mereka dalam bahaya. Dalam kasus pejabat pemerintah, ancaman yang kredibel akan dimasukkan dalam pengarahan dan perencanaan keamanan.

Marks sendiri telah diberi informasi mengenai ancaman tersebut dan intelijen juga telah memasukkan kasus itu dalam CIA World Intelligence Review atau WIRe. WIRe adalah produk rahasia yang dapat diakses oleh pejabat kebijakan dan keamanan senior di seluruh pemerintah AS, serta anggota parlemen tertentu.

Penyerangan Marks, kata pejabat AS, merupakan satu dari beberapa opsi yang diyakini tengah dipertimbangkan oleh pemerintah Iran untuk melakukan pembalasan.

Perempuan 66 tahun yang lahir di Afrika Selatan tersebut dilantik sebagai Dutabesar AS untuk negara itu pada Oktober lalu. Ia adalah teman Trump dan sudah mengenalnya lebih dari dua dekade, serta menjadi anggota klub Mar-a-Lago milik presiden di Florida.

Ia diketahui sebagai teman mendiang Putri Diana. Sebagai seorang pengusaha yang sukses, ia bisa menggunakan beberapa bahasa, termasuk bahasa Afrika dan Xhosa.

Komunitas intelijen sendiri tidak begitu yakin pemerintah Iran menargetkan Marks yang tidak memiliki hubungan dengan Teheran. Namun pertimbangan paling mungkin adalah persahabatannya dengan Trump.

Salah satu pertimbangan lainnya adalah Iran memiliki jaringan klandestin di Afrika Selatan sehingga Marks merupakan target paling mudah di antara diplomat AS lainnya.

Setelah AS membunuh Soleimani, dua hari setelahnya Iran membombardir pangkalan militer AS di Irak. Insiden tersebut membuat puluhan pasukan AS mengalami cedera otak traumatis.

Ketika itu, para analis mengatakan, Iran kemungkinan mencari cara lain untuk membalas kematian Soleimani. Kemudian nama Kepala Komando Pusat AS, Jenderal Kenneth McKenzie mencuat, kemungkinan menjadi target utama Iran.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya