Berita

Militer NATO melancarkan operasi gabungan di Laut Barents, Arktik/Net

Dunia

Kutub Utara Memanas, Militer NATO Kepung Kapal Selam Nuklir Rusia Di Laut Barents

MINGGU, 13 SEPTEMBER 2020 | 15:19 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memburu kapal selam nuklir milik Rusia di Laut Barents, Arktik.

Dari laporan The Nation yang dipelajari oleh Bulagarian Military pada Sabtu (12/9), beberapa kapal dari Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Swedia, serta pesawat Denmark berusaha memblokir pergerakan kapal selam Rusia.

Bahkan, AS dilaporkan kemungkinan mengirimkan kapal selam Seawolf di laut tersebut.

Kapal selam Rusia yang diburu oleh pasukan NATO sendiri diketahui memiliki hulu ledak nuklir dan sarana untuk mengirimkannya dengan torpedo Poseidon. Sementara Seawolf memiliki torpedo Harpoon dan rudal jelajah Tomahawk di gudang senjatanya.

"Pemburuan" kapal selam Rusia bukan pertama kali terjadi. Pada Mei 2020, kejadian serupa juga terjadi di perairan Rute Laut Utara, di mana sekelompok pesawat pembom NATO berada di atas perairan Laut Siberia Timur.

Menanggapi insiden tersebut, Pusat Nasional untuk Manajemen Pertahanan Federasi Rusia mengatakan tindakan NATO sangat provokatif.

Dimuat The Washington Times, kejadian tersebut adalah pertama kalinya sejak pertengahan 80-an, empat kapal Amerika dan satu kapal Inggris memasuki Laut Barents yang memicu konfrontasi negara-negara di utara.

Dalam artikelnya, The Washington Times menyebut, aksi tersebut dilakukan oleh AS sebagai sinyal ke Moskow, serta untuk memeriksa kesiapan Angkatan Laut untuk bertindak dalam kondisi cuaca apa pun.

Menurut pejabat Angkatan Laut AS, latihan ini diperlukan agar angkatan bersenjata siap beroperasi di berbagai kondisi iklim, termasuk di Kutub Utara. Namun, pemerintahan Presiden Donald Trump tidak secara khusus menyembunyikan niatnya untuk memukul mundur negara-negara lain, terutama Rusia dan China yang mencoba membangun kendali atas wilayah Arktik yang penting secara strategis.

Lebih lanjut, pada 1 Mei, pejabat Amerika mengatakan telah memberi tahu Rusia tentang operasi di utara untuk menghindari eksaserbasi yang tidak disengaja.

“Sekarang, di masa-masa sulit ini, lebih penting daripada sebelumnya bahwa kami mendukung serangkaian operasi yang sedang berlangsung di teater Eropa, sambil mengambil tindakan yang wajar untuk melindungi kesehatan pasukan kami,” ujar Wakil Komandan Armada AS Laksamana Madya Lisa Franchetti.

"Kami masih akan secara aktif bertindak untuk kepentingan keamanan dan stabilitas regional, membangun hubungan saling percaya dan memperkuat fondasi kesiapan tempur di Kutub Utara," sambungnya.

Kendati begitu, analis militer memperingatkan, AS kemungkinan sudah sangat tertinggal dalam hal perebutan sumber daya dan rute perdagangan di Kutub Utara.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya